Medankinian.com, Medan – Dari pantauan melalui PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis), pada hari ini terjadi kenaikan untuk semua jenis beras sebesar 50 hingga 150 rupiah per Kg nya. Harga beras di Sumut secara keseluruhan mengalami kenaikan pada akhir pekan ini. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga beras kualitas super yang mencapai 150 per Kg. Selebihnya naik sebesar 50 rupiah per Kg nya.
Kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh sejumlah faktor baik dari tanah air maupun dari luar negeri. Akan tetapi dorongan kenaikan yang paling besar datang dari luar negeri, dimana telah terjadi kenaikan harga beras yang diakibatkan oleh gangguan ekspor biji-bijian dari ukraina. Hal tersebut membuat sejumlah Negara pengekspor beras seperti India menutup kran ekspornya. Dan memicu kenaikan harga beras di sejumlah Negara pengekspor beras lainnya seperti Vietnam dan Thailand.
Kalau dari tanah air, kenaikan harga beras terjadi seiring dengan musim kemarau atau el nino yang bisa mengganggu pasokan. Dan dari hasil observasi ke petani sepekan terakhir, ditemukan harga gabah yang lebih mahal sekitar 300 hingga 500 per Kg dari harga HET nya. Persaingan untuk mendapatkan gabah di antara pengepul atau agen semakin ketat, karena ada yang berani mematok harga melebihi batas HET yang ditetapkan pemerintah 6.300 per kg nya.
Saya berkesimpulan bahwa gejolak harga beras yang terjadi di luar yang paling mempengaruhi harga beras saat ini. Dimana perang yang berkecamuk telah membuat gangguan besar terhadap distribusi biji bijian. Dan bukan hanya beras saja, kemungkinan kenaikan terhadap terhadap produk pangan lainnya seperti jagung, gandum, dan biji-bijian lain berpeluang terjadi. Itu yang perlu diwaspadai, kita tengah berhadapan dengan gejolak harga, akan tetapi diluar kemampuan kita untuk mengendalikannya.
Beras yang mengalami kenaikan sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan inflasi yang besar. Dan pengendalian harga beras ini menjadi krusial dilakukan. Meskipun kenaikan harga beras pada hari ini hanya naik 0.3% hingga kisaran 1%. Akan tetapi kenaikan harga beras ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Karena jika dibiarkan, tren naiknya bisa mendorong kenaikan laju tekanan inflasi yang signifikan.
Untuk mengendalikan harga beras, Bulog bisa saja melakukan intervensi. Dan disisi lainnya, saya menyarankan agar BUMN pangan bisa hadir dalam pengendalian inflasi pangan khususnya harga beras. Dari hasil observasi saya, pembentukan harga beras itu lebih banyak ditentukan oleh kilang, khususnya kilang besar yang melakukan pembelian gabah dan menghasilkan beras. Sementara harga gabah di tingkat petani ini akan lebih banyak dikendalikan melalui kebijakan HET, meksipun pada prakteknya HET ini kerap lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh agen atau kilang.
Selain harga beras yang naik. Harga cabai merah, cabai rawit juga mengalami kenaikan setelah sempat turun pada hari rabu. Saatini cabai merah kembali ditransaksikan dikisaran 45 hingga 53 ribu per Kg nya. Sementara harga cabai rawit juga naik dikisaran 37 ribu per Kg nya. Ada kenaikan sekitar 20% pada harga cabai dibandingkan dengan harga pada hari rabu kemarin.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)