Medankinian.com, Medan – Salah satu dari Tri Darma Perguruan Tinggi, dosen Unversitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah melaksanakan program kemitraan kepada masyarakat (PKM).
Hal ini dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh dosen multidisiplin Toni Hidayat, S.E, M.Si. PKM dari Program Studi Manajemen dan beranggotakan Yuni Shara, S.E., dari Program Studi Akuntansi serta melibatkan beberapa orang mahasiswa melalui skema Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan kepada guru-guru SMP Terpadu Yayasan Al-Farabi Medan pada tanggal 20 Desember 2021 lalu.
“Kami mengimplementasi kearifan lokal dalam pengembangan program pembinaan siswa di SMP Terpadu Yayasan Al-Farabi Medan pada Era Revolusi 4.0.,” ujarnya beberapa waktu lalu usai pelaksanaan program Kemitraan.
Dosen Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen mengatakan, melaksanakan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan kesesuaian antara kompetensi kepakaran dosen dengan bidang pelayanan/pengabdian. Lebih dari itu pula, kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat juga dilaksanakan dengan menyesuaikan pada program pemerintah atau dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat.
“Dalam kegiatan pengabdian ke masyarakat ini dosen UMN Al Washliyah berkomitmen untuk menambah dan meningkatkan kemampuan guru-guru memahami pentingnya pendidikan karakter dalam program Nawacita melalui PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dengan tekanan pada nilai religius, nasionalis, daya juang, kemandirian, gotongroyong, dan kejujuran pada era revolusi industri 4.0,” bebernya.
Dalam pelaksanaannya pengabdian ini juga melibatkan beberapa mahasiswa dari Program Studi Manajemen UMN Al-Washliyah.
Perangkat sekolah Yayasan Pendidikan Al-Farabi Medan melalui Kepala Sekolah SMP Terpadu Bapak Maulana Malik Muttaqin, MA mengucapkan apresiasinya atas kedatangan Program Studi Manajemen UMN Al Washliyah baik dosen dan mahasiswa untuk memberi bekal kepada guru-guru kami dalam menghadapi tantangan pendidikan kedepannya. Pengaruh nilai luar saat ini begitu gencar melalui teknologi modern yang dapat mengalahkan nilai-nilai baik dari budaya lokal.
“Dalam rangka membantu anak didik agar lebih kaya, lebih luas, dan lebih selektif, kiranya penting bahwa nilai baik dari budaya leluhur digali, dikenalkan, dan disebarkan, sehingga anak didik dapat memilih dan menghidupinya,” tukasnya. (sdf/mk)