Medankinian.com, Medan – Ketua Komisi IV DPRD Medan Haris Kelana Damanik ST berharap pengorekan atau normalisasi sungai Deli segera terealisasi. Normalisasi sungai dinilai sangat mendesak guna meminimalisir bencana banjir dari luapan sungai terutama daerah hilir Belawan.
“Ini sudah triwulan II, warga menunggu janji BWSS (Badan Wilayah Sungai Sumatera) II yang difasilitasi Walikota Medan untuk pengorekan sungai Deli,” ujar Haris Kelana Damanik II kepada wartawan, Minggu (29/5/2022).
Dikatakan Haris Kelana yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu, kondisi sungai Deli yang sudah dangkal berdampak cepat meluap membanjiri pemukiman warga. “Kondisi sungai yang dangkal tidak mampu lagi menampung volume air yang bertambah bila musim hujan. Maka harus segera dilakukan normalisasi serta peninggian benteng sebelah sisi kanan-kiri sungai,” ujar Haris.
“Warga sangat berharap percepatan normalisasi mengingat musim hujan sudah mulai dekat. Lagi pula warga menunggu janji Walikota Medan akan percepatan normalisasi bersama BWSS II. Sehingga banjir besar pada Pebruari lalu tidak terulang lagi,”
Desakan Haris untuk percepatan normalisasi sungai Deli cukup beralasan. Pasalnya, warga penduduk yang bermukim di hilir sungai Deli wilayah kawasan Medan Utara kerap kebanjiran akibat luapan sungai Deli bahkan banjir Rob (air pasang laut).
Seperti halnya yang dikeluhkan Helmizar (55) warga Jl Yos Sudarso Km 15,5 Lingk 2, Kampung Besar, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan kepada wartawan kemarin mengatakan. Setiap hujan turun warga terus waswas ketakutan terjadi banjir karena sungai Deli meluap.
“Sungai Deli itu sudah dangkal tidak dapat menampung debit air banyak. Maka sebentar saja hujan turun terus meluap membanjiri pemukiman warga,” tutur Helmizar.
Pada kesempatan itu Helmizar melalui wartawan berharap agar normalisasi sungai cepat terealisasi. Sehingga banjir besar seperti Pembruari lalu tidak terulang lagi.
“Banjir paling parah Pebruari lalu. Selanjutnya hanya meluap sedikit. Kita harapkan 10 Km menuju hilir laut pantai Belawan turut dinormalisasi,” pinta Hemizar. (sdf/mk)