Medankinian.com, Medan – PSMS Medan kembali melakukan latihan, setelah sebelumnya menjalani libur sepekan.
Latihan ini digelar di Stadion Mini Disporasu, Rabu (3/12/2025) sore sebagai persiapan menghadapi lanjutan Indonesia Championship (Liga 2) musim 2025/2026.
Jelang laga tandang krusial kontra Sriwijaya FC yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Desember mendatang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, skuad PSMS belum hadir latihan dengan kekuatan penuh.
Dari total pemain yang terdaftar, baru 19 pemain yang mengikuti latihan sore itu.
Pelatih Kepala PSMS Medan, Kas Hartadi, mengatakan bahwa skuad Ayam Kinantan dalam kondisi baik.
Ia memastikan para pemain menjaga kebugaran selama masa libur lewat program latihan mandiri yang sebelumnya telah diberikan.
“Iya, untuk sore ini tim PSMS sudah mulai kembali berlatih lagi untuk persiapan kita menghadapi Sriwijaya FC. Semua pemain dalam kondisi fit karena selama libur saya berikan latihan mandiri untuk menjaga kondisi,” ujar Kas Hartadi
Kas menambahkan bahwa fokus utama latihan dalam beberapa hari ke depan adalah pemulihan fisik serta penguatan stamina. Setelah itu, barulah tim masuk ke sesi taktikal dan analisis permainan lawan.
“Sekarang latihan masih fokus di fisik. Setelah kondisi pemain benar-benar kembali, baru kami masuk ke taktik menghadapi Sriwijaya,” ucapnya.
Empati Bencana Alam Sumut, PSMS Kenakan Pita Hitam
Latihan perdana pascalibur yang dogelar PSMS Medan kali ini terlihat berbeda dimana para pemain dan staf ofisial tampak mengenakan pita hitam di lengan mereka.
Pemandangan itu langsung mencuri perhatian karena menjadi simbol duka mendalam yang tengah dirasakan masyarakat Sumatera.
Penggunaan pita hitam tersebut bukan tanpa alasan. Seluruh elemen tim Ayam Kinantan kompak mengenakannya sebagai bentuk empati dan belasungkawa terhadap bencana besar yang melanda sejumlah provinsi di Tanah Air, khususnya Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.
Dalam beberapa hari terakhir, wilayah-wilayah tersebut diguncang banjir bandang dan longsor yang menelan ratusan korban jiwa serta menyebabkan kerusakan besar pada permukiman warga.
Momen latihan kali ini pun tidak hanya menjadi ajang pemanasan kembali bagi para pemain setelah waktu istirahat, tetapi juga sarat makna solidaritas.
Para pemain tampak mengikuti sesi latihan dengan serius sambil mengenakan pita hitam yang terpasang di lengan kiri. Begitu pula dengan seluruh staf pelatih, ofisial tim, dan tenaga pendukung yang hadir di lapangan.
Pelatih Kepala PSMS Medan, Kas Hartadi, menjelaskan bahwa keputusan untuk memakai pita hitam lahir dari inisiatif bersama sebagai bentuk simpati terhadap masyarakat yang terdampak bencana.
“Ya, kita semua—pemain, ofisial—menggunakan pita hitam sebagai bentuk duka dan solidaritas atas bencana alam yang terjadi. Ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” ujar Kas Hartadi.
Kas menambahkan bahwa meski sedang fokus mempersiapkan tim menghadapi lanjutan Indonesia Championship musim 2025/2026, PSMS tidak ingin menutup mata terhadap musibah besar yang terjadi.
Ia berharap simbol kecil ini dapat menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan sekadar pertandingan, melainkan juga sarana untuk menunjukkan empati dan nilai kemanusiaan. (MK/sdf)