Medankinian.com, Medan – Kontribusi atlet Arung Jeram asal Kota Medan dalam PON XXI Aceh – Sumut 2024 yang berlangsung di Sungai Alas, Kutacane, Aceh tidak main main.
Lima atletnya yang tampil di ajang pesta olahraga empat tahunan itu turut membantu kontingen Sumut menyumbang dua medali emas satu perak dan satu perunggu sampai saat ini.
Seiring masih berjalannya pertandingan bukan tidak mungkin perolehan medali dari cabang olahraga ini masih bisa bertambah.
Kelima atlet Arung Jeram asal Medan yang bergabung dalam kontingen Sumut tersebut yakni. Ira, Trioni, Jingga untuk putri dan Kevin serta Maret untuk putra.
Ira, Trioni dan Jingga berhasil menyumbangkan dua medali emas dari nomor lomba DR R6 dan DR R4 putri. Sedangkan Kevin dan Maret membantu Sumut meraih dua perak dan satu perunggu dari nomor DR R6, DR R4 putra dan head to head.
Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Medan, M Azhim Bakri Ginting mengungkapkan, prestasi yang diraih atlet arung jeram Medan ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Sebab, mereka merupakan atlet yang melalui pembinaan benar benar dari nol. Kelima atlet ini mengikuti seleksi yang panjang.
“Mereka ini benar benar mengikuri tahapan seleksi yang panjang. Benar benar dari nol. Berawal dari kompetisi yang kami buat, terus mengikuti Porkot, Porwil dan akhirnya bisa tampil di PON,” ungkap pria yang akrab disapa Boy ini.
Atas perolehan ini dirinya mengucapkan terimakasih kasih sebesar besarnya kepada Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, Dispora Medan dan juga KONI Medan yang telah membantu dalam melakukan pembinaan atlet. Apalagi Arung Jeram merupakan cabang olahraga pertama kali dipertandingkan di ajang PON.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Wali (Bobby Nasution) yang telah memberikan perhatian kepada kami. Mulai dari sarana untuk menggelar pertandingan dan latihan. Beasiswa kuliah di USU untuk dua orang atlet kami. Pak Wali juga selalu hadir langsung di setiap kompetisi yang kami gelar. Semoga perhatian ini tidak berhenti sampai disini. Terus berlanjut,” tegasnya
Prestasi yang diraih ini juga membuktikan kalau Medan juga bisa melakukan pembinaan atlet dan menghapus persepsi orang tentang Sungai di Medan.
“Selama ini orang menganggap sungai di Medan itu hanya paret. Ternyata melalui latihan, kompetisi rutin, pembinaan yang serius serta perhatian khusus dari masyarakat bisa menghasilkan atlet berprestasi. Selama ini kami kerap menggunakan Sungai Tuntungan, Sungai Deli dan lainnya untuk latihan dan menggelar pertandingan,” tambahnya.
Mereka juga berharap Walikota Medan, Bobby Nasution tetap memberikan tempat latihan bagi mereka di Taman Cadika yang telah selesai direnovasi untuk mereka berlatih.
(sdf/mk)