Medankinian.com, Medan– IHSG pada perdagangan hari ini bergerak anomali dibandingkan dengan mayoritas bursa di Asia yang ditutup melemah. IHSG ditutup menguat 1.82% di level 7.326,764.
Selain bergerak anomali jika dibandingkan dengan bursa saham lainnya, penguatan IHSG juga turut mengabaikan pelemahan mata uang Rupiah yang sempat menyentuh 15.970 per US Dolar.
Bahkan di pasar Spot, Rupiah sempat menyentuh 16.000 per US Dolarnya. Meskipun rupiah mampu membalikkan keadaan dan ditutup menguat tipis di level 15.925 per US Dolar.
Tekanan Rupiah yang melemah di sesi perdagangan kedua turut menjadi angin segar bagi IHSG. Dimana tren oengautan IHSG terjaga, dan penguatannya justru membesar hingga sesi penutupan perdagangan.
Penguatan IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir, lebih dimotori oleh aksi pelaku pasar yang banyak melakukan window dressing dengan memilih saham-saham yang dinilai memberikan keuntungan di tahun depan. Namun, kemungkinan sentimen negatif eksternal dari rilis data penting di akhir pekan tetap bisa memicu terjadinya tekanan.
Baik IHSG maupun Rupiah, sekalipun Rupiah sejauh ini masih mampu bertahan dikisaran 16 ribu per US Dolar. Kemampuan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah, sejauh ini masih mampu menahan US Dolar yang belakangan tekanannya alami peningkatan. Disisi lain, harga emas diperdagangkan sedikit melemah ke level $2.641 per ons troy, atau sekitar 1.36 juta per gram.
Demikian menurut analisis pengamat ekonomi Benjamin Gunawan.
(MK/sdf)