Medankinian.com, Medan – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Media Online Indonesia (DPP IMO), Yakub Ismail, S.E,. M.M, mengharapkan para jurnalis/wartawan yang tergabung di DPW IMO Sumut tetap solid dan bersinergi dengan pemerintah khususnya dalam menyukseskan Pemilu 2024.
“Kita harapkan IMO turut ambil bagian dalam agenda Pemilu 2024,” kata Yakub Ismail, SE, MM dalam sambutan yang dibacakan Wakil Ketua Umum, Syafrul Daulay, SH, MM, CCPS, pada pelantikan DPW IMO masa bakti 2023-2028, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan P. Diponegoro No.30 Medan, Kamis (7/12/2023).
Ia menegaskan, karena IMO sebagai organisasi pers maka kedudukkan dan kepatuhan terhadap etika independensi.
“Inilah yang menjadi prioritas IMO, namun tidak berarti kitamenjaga jarak dengan agenda-agenda elektoral. Peran penting kita adalah ikut mendorong literasi pemberitaan dengan tetap mempertahankan kaidah-kaidah jurnalistik. Kita juga mengajak masyarakat untuk ‘melek’ politik dan menggunakan hak-hak politiknya,” ungkap Yakub.
Ia menjelaskan, peran serta dari seluruh kalangan media semakin dibutuhkan menghadapi tantangan zaman yang semakin terbuka dan teknologi yang canggih.
Sejak dideklarasikan tanggal 27 Oktober 2017 di Jakarta, IMO telah memperluas kiprah ikatan ini ke provinsi, kabupaten, dan kota untuk menyesuaikan diri dengan perubahan itu.
“Termasuk DPW IMO Sumut yang saya lantik harus bergerak cepat melakukan langkah memperkuat kemampuan, berupa sumber daya manusia, sinergitas dan berkordinasi, lebih-lebih kita akan menghadapi tahun politik,yakni Pemilu 2024,” kata Yakub.
Hadir dalam acara itu, Pj Gubsu diwakili Kepala Dinas kominfo Sumut Ilyas Sitorus, Dirut Perumda Tirtanadi Kabir Bedi, mewakili kedatukan, tokoh masyarakat yang juga pengusaha media Handoko, Pimpinan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) diwakili oleh AVP Public Relation IOH Sumatera, Gledys Simanjuntak dan Ketua STIK-P Medan, yang juga Ketua MPO MPW Pemuda Pancasila Sumut DR H Sakhyan Asmara MSP.
Sementara itu, Pj Gubsu, Hassanuddin dalam sambutan yang dibacakan Kadis Kominfo Ilyas Sitorus mengapresiasi kehadiran dan pelantikan DPW IMO Sumut.
Pj Gubsu berharap pers semakin dewasa menghadapi dinamika dan perubahan yang terjadi, dan terus memberikan pemikiran yang konstruktif untuk bersama mengawasi, dan mengkritisi jalannya pembangunan di provinsi ini.
“Kita juga berharap insan pers ikut berperan aktif menyukseskan pemilu dengan melakukan kontrol sosial, terutama menangkal berita-berita miring atau hoax,” kata Ilyas.
Senada Ketua DPW IMO Sumut, HA Nuar Erde, dalam sambutan usai pelantikannya berjanji akan menyikapi keinginan untuk ikut menyukseskan Pemilu agar berjalan jujur, adil, transparan.
Sebagai wadah wadah tempat berhimpunnya para jurnalis, Anuar Erde berharap DPW IWO Sumut yang dipimpinnya ikut melahirkan insan jurnalis yang profesional dan beretika.
Acara prosesi pelantikan diawali dengan Pembacaan Surat Keputusan DPP IMO Indonesia, dilanjutkan penandatanganan Naskah Pelantikan oleh Ketua DPP IMO Sumut dan penyerahan Pataka IMO Indonesia oleh Ketua Umum DPP IMO kepada Ketua DPW IMO Sumut. Acara diakhiri dengan ucapan selamat, doa dan hiburan.
Sebelum acara pelantikan pengurus DPW IMO Sumut ini, digelar Oras Ilmiah Dewan Pakar IMO Sumut, Dr. Sakhyan Asmara, MSP dengan tema : ” Peran Media Online dalam Menyukseskan Pemilu 2024 “.
Dalam Orasinya Sakhyan Asmara menyebutkan, Pemilu 2024 harus dijadikan momentum untuk menunjukkan komitmen terhadap demokrasi. Pemilu 2024 merupakan kesempatan dan peluang untuk meningkatkan kualitas dan integritas sebagai warga negara, dengan menggunakan hak pilih secara bijak, cerdas, dan bertanggung jawab.
“Tentunya tanpa mengesampingkan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, keamanan, dan perdamaian bangsa dan negara dalam proses demokrasi yang berlangsung agar berjalan dengan baik dan sukses”, pungkas Sakhyan yang juga Dosen Ilmu Komunikasi di USU, UMSU dan STIK-P ini.
Sakhyan menerangkan bahwa Pemilu adalah cerminan dari implementasi demokrasi bukan sekadar persoalan menang atau kalah, tetapi tentang upaya merawat tenun kebangsaan yang telah dirajut selama 78 tahun sejak Indonesia Merdeka. (red/mk)