Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 20 Okt 2022 18:15 WIB

Begini Upaya BI Jaga Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi


					Begini Upaya BI Jaga Stabilitas dan Pemulihan Ekonomi Perbesar

Medankinian.com, Medan –  Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,50%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023.

“Serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.,” katanya, Kamis (20/10/2022).

Dikatakannya, koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui peningkatan nilai tambah (value added) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan,” ujarnya.

Berbagai indikator bulan September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.

“Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap kuat, khususnya batubara, CPO serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat dan kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya,” ujarnya.

Secara spasial, kinerja positif ekspor ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Kalimantan dan Sumatera, yang tetap tumbuh kuat. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada kinerja lapangan usaha utama seperti Perdagangan, Pertambangan dan Pertanian,” katanya.

“Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022,” pungkasnya. (sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

196 Pegawai KAI Group Telah Mendapatkan Transfer Knowledge Pengoperasian Whoosh

14 Maret 2025 - 11:09 WIB

Skype Tutup Layanan, VoIP Ini Bisa Jadi Alternatif untuk Bisnis

14 Maret 2025 - 10:44 WIB

PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar

14 Maret 2025 - 02:43 WIB

Nusantara Global Network Mengumumkan Kerja Sama Strategis dengan Phyntex Markets untuk Memperkuat Introducing Broker

14 Maret 2025 - 00:36 WIB

Beli Mobil Bekas Untuk Mudik Lebaran, Makin Mudah dengan Promo BRI Finance

13 Maret 2025 - 23:16 WIB

Solusi Aset Terintegrasi: Bagaimana IBM Maximo Mendorong Efisiensi Operasional

13 Maret 2025 - 10:29 WIB

Trending di Ekonomi Bisnis