Medankinian.com, Medan– Jelang tengah hari tadi, Wali kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM menerima kunjungan kerja Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin H M Thaib SH di Balai Kota Medan.
Selain bersilarturahmi, kedatangan Hasballah untuk mendapatkan masukan sekaligus mempelajari upaya-upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam mengembangkan wisata kuliner yang hingga tidak hanya dikenal di nusantara, tapi juga mancanegara.
Oleh karenanya orang nomor satu di Pemkab Aceh Timur itu sangat membutuhkan masukan dari Wali Kota. Seluruh masukan yang diberikan tentunya akan dijadikan sebagai bahan dasar pertimbangan bagi Pemkab Aceh Timur untuk mengembangkan wisata kuliner tersebut.
Kedatangan Bupati Aceh Timur disambut penuh ramah Wali Kota didampingi Asisten Administrasi Umum Setdako Medan Renward Parapat, Kepala Bappeda Kota Medan Irwan Ritonga, Kepala BPKAD Tengku Ahmad Sofyan, Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriyono dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Edliati.
Pertemuan diawali dengan pemaparan yang disampaikan Hasballah. Dikatakannya,Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan dan 513 desa. Potensi terbesar yang dimiliki kabupaten itu berasal perkebunan, pertanian dan perikanan.
Khusus perikanan, Hasballah mengaku sudah mengirimkan ikan hingga ke Sibolga. Selain mengandalkan ketiga potensi tersebut, Hasballah ingin mengembangkan wisata kuliner seperti yang telah dikembangkan Pemko Medan.
Setelah pemaparan yang disampaikan Bupati Aceh Timur, terutama menyangkut potensi yang dimiliki, Wali Kota mengatakan, banyak informasi yang diperoleh dalam pertemuan tersebut, sehingga membuka peluang dilakukannya kolaborasi dan kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua daerah.
Selanjutnya terkait dengan wisata kuliner, Wali Kota menjelaskan, Pemko Medan memanfaatkan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki untuk mengembangkan wisata kuliner di Kota Medan. Hal ini tidak terlepas karena masing-masing suku memiliki kuliner khasnya masing-masing.
Perpaduan kuliner dan budaya ini, jelas Wali Kota, selanjutnya menjadi dasar untuk mnghadirkan The Kitchen of Asia. Dimana pengertian dapur yang dimaksud ini, tidak hanya sebagai tempat memasak saja tetapi juga dapat dikolaborasikan menjadi suatu entertainment sehingga setiap kuliner yang disajikan memiliki nilai tambah.
(Mk/sdf)