Medankinian.com, Medan- Ada permintaan khusus yang disampaikan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM saat menerima audiensi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Prof Dr Syahrin Harahap di Balai Kota Medan, Selasa (8/6) petang.
Orang nomor satu di Pemko Medan ini berharap agar para qori dan Qoriah maupun hafiz dan hafizah yang telah keluar sebagai juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) baik tingkat kecamatan, Kota Medan serta Provinsi Sumatera Utara agar dapat diterima masuk UIN tanpa testing.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan upaya yang telah mereka lakukan sehingga berhasil keluar sebagai pemenang festival pemuliaan Al Qur’an tersebut.
Selain itu, Wali Kota didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan, Kepala Kesbangpol Sulaiman Harahap dan Kabag Kesra Setda Kota Medan Khoiruddin Rangkuti, selanjutnya mengajak UIN untuk mendukung program Masjid Mandiri yang kini tengah dijalankan Pemko Medan.
Melalui program Masjid Mandiri ini, jelas Wali Kota, masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga pusat kegiatan ekonomi umat, terutama warga yang berada bermukim di sekitar masjid. Untuk menjadikan Masjid Mandiri, kata Wali Kota, banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
Oleh karenanya dibutuhkan dukungan semua pihak, termasuk UIN Sumut. Sebab, saat ini baru satu masjid dari 1.115 masjid yang ada di Kota Medan memnjadi Masjid Mandiri. Selanjutnya dalam pertemuan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan rencana pembangunan Islamic Centre.
Berdasarkan rencana awal, jelas Wali Kota, Islamic Centre akan dibangun di atas lahan seluas 45 hektar. Namun lahan yang dimiliki Pemko Medan baru sekitar 23 hektar, sedangkan untuk melakukan penambahan lahan tidak mungkin lagi karena harga tanah naik setelah warga sekitar mengtahui di kawasan itu akan dibangun Islamic Centre.
Terkait itu, Wali Kota berharap agar UIN dapat melakukan kajian analisis sehingga lahan yang ada saat ini dapat dipergunakan untuk membangun Islamic Centre tersebut.
Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap sangat mengapresiasi permintaan Wali kota tersebut, terutama menyangkut masuk UIN Sumut tanpa testing.
Saat ini, jelas Syahrin, UIN Sumut telah menerima hafiz dan hafizah yang hafal 30 juz masuk tanpa testing dan mereka bebas memilih fakultas mana saja. Sebab, hafiz dan hafizah yang hafal 30 juz tersebut dinilainya memiliki keistimewaan.
Oleh karenanya permintaan Wali Kota secara teknis akan ditindaklanjuti dan diteruskan dalam bentuk kerjasama. Kemudian Syahrin juga berharap agar pejabat maupun ASN di lingkungan Pemko Medan dapat melanjutkan program S-2 dan S-3 di UNI Sumut.
Selanjutnya, Syahrin menjelaskan, UIN Sumut saat ini memiliki 30 ribu orang mahasiswa dan 760 orang tenaga pengajar yang tersebar di 6 kampus. Seluruh civitas akademika di UIN Sumut, kata Syahrin, siap mendukung Pemko Medan dalam pembangunan Islamic Centre serta mewujudkan program Masjid Mandiri.
(mk/sdf)