Medankinian.com, Simalungun- Sumatera Utara adalah provinsi yang mempunyai banyak destinasi wisata. Saat ini Danau Toba masih menjadi destinasi favorit bagi masyarakat Sumut maupun luar Sumut.
Namun ternyata ada sebuah bukit yang letaknya tak jauh dari Gunung Sipiso-piso, bahkan bukit itu tak kalah kerennya dari bukit bukit lainnya yang ada di sekitaran Danau Toba, yakni Bukit Sinarta Rumah Tuan.
Kawasan ini sudah lama di jadikan camping masyarakat sekitar ataupun luar, namun belum terkelola dengan baik, maka saat ini seorang pengelola wisata Benson Kaban berusaha untuk mengelola destinasi ini agar lebih berkelas. Bukit ini berada dikawasan Desa Hoppoan Kecamatan Pematang Silimakuta, Perbatasan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo.
Benson mengatakan bukit ini dikenal sebagai bukit Sinarta Rumah Tuan, namun mau diubah menjadi Bukit Laut Tawar, walaupun nama Laut Tawar bukanlah nama asing lagi, sebab dulunyapun Bukit ini disebut Bukit Laut Tawar oleh masyarakat sebelum kita.
“Kita akan buat nama destinasinya Puncak Laut Tawar, yang akan kita jadikan camping ground bagi masyarakat Sumut maupun luar Sumut, walau sebenarnya kawasan ini sudah dijadikan sebagai camping bagi masyarakat namun kurang terkelola,” katanya, Kamis (8/4/2021).
Dikatakannya, puncak ini sangat bagus dari segi tempat maupun pemandangan dari atasnya. Selain tempatnya yang tak jauh dari kota Medan, yang hanya memakan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam, bahkan lebih jauh menuju Tongging.
“Dari atas puncak kita dapat menikmati pemandangan indah, seperti Parapat, Tongging, Silalahi, Paropo, Pusukbuhit dan Simarjarunjung, bahkan nampak sebuah gunung gunung lainnya dari tempat ini, jadi saat nge camp paginya membuka mata disuguhkan pemandangan indah ini,” ujarnya.
Selain tempat ngecamp, Benson juga akan membangun fasilitas umum seperti toilet, listrik yang menggunakan genset, ngopi asik, rumah pohon bahkan spot spot untuk bisa selfie. Terkait uang masuk ke puncak ini belum disampaikan Benson.
“Selesai Lebaran kita akan adakan pesta kuliner disini, sekalian lounching Puncak Laut Tawar, juga sekalian kita akan merehab bangunan lama jaman Belanda untuk dijadikan objek cagar wisata budaya, sebab bangunan ini diperkirakan tahun 1930-an sudah ada” ujarnya.
Kedepan untuk di puncak bukit tersebut pihaknya akan tanami beberapa jenis tanaman yang sesuai dengan cuaca pegunungan, seperti tanaman buah buahan diantaranya jeruk, apel dan lainya, sehingga nantinya pengunjung selain menikmati keindahan alam yang ada bisa menikmati buah buahan langsung.
Karya Bakti Purba, pemilik lahan tersebut mengatakan bahwa tempat ini daerah utara pintu gerbang Danau Toba dan lebih dekat dari Kota Medan di bandingkan pintu gerbang Danau Toba lainnya.
“Kelebihan menuju Puncak Laut Tawar ini yakni sebelum kita naik keatas puncak disini ada terdapat bangunan lama yang mana bisa dijadikan cagar budaya dan menjadi situs yang bersejarah karena diperkirakan bangunan ini bekas peninggalan bangsa Belanda di tahun sekitar 1930. Bangunan ini akan kita lestarikan serta dibenahi untuk bisa dijadikan obyek wisata,” ujarnya.
Sementara itu pengelola lahan ini sebelum dijadikan destinasi Puncak Laut Tawar bermarga Girsang mengatakan lahan ini beliau tanami sekitar tahon 90-an. Girsang adalah anak angkat dari pak Purba pemilik Lahan tersebut.
“Saat ini saya mengelola lahan ini dengan menanami kol, jadi jika ada yang mau nge camp saya persilahkan dengan senang hati, cuma memang dulu saya kenakan biaya Rp2000 untuk parkir agar kendaraan aman tak hilang,” katanya.
Pantauan harian9.com saat ini pengelola maupun pemilik sedang melakukan penebangan pohon dan rumput liar disekitar bangunan tua, agar lebih asri, nyaman dan terkelola dengan baik.
(MK/SDF)