Medankinian.com, Medan- Sosok pemangku (penerus) trah Dansui, era baru, muncul. Gelar gagah itu, dulunya, hanya melekat pada seorang polisi tangguh, yakni KBP (Purn) Maruli Siahaan. Gelar itu diberikan untuk komandan polisi yang baik.
Perwira muda itu baru dikenal, ketika didaulat menjadi salah satu ‘abdi dalem’ Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin Siregar. Awalnya ia mengaku canggung sebagai Spripim.
Karena selama mengabdi di korps Bhayangkara sejak 2004 silam, tugas di lapanganlah yang kerap ia lakoni.
“Awal penempatan ditempatkan di Polda Jatim, bang. Usai di Polda, saya kebanyakan bertugas di Surabaya (Polrestabes). Nah, baru 2019 saya di Polda Sumut. Baru kali itulah saya di staf. Dulunya kebanyakan di Reskrim, Jatanras, bang,”urai Kompol Oloan Siahaan, Kepala Satuan Narkotik Polrestabes Medan, Senin pagi. Dia merupakan keponakan kontan KBP (Purn) Maruli Siahaan.
Saat menjamu kopi panas dan sebungkus nasi padang awak media di ruangannya, Oloan belum begitu terbuka. Maklum saja, dia masih proses adaptasi menjabat Kasat. Meski begitu, ia selalu berlaku santun dan beretika melayani lawan bicaranya.
“Maaf ya bang, tadi ada diskusi dengan rekan seangkatan. Ini juga wujud sinergitas Polri – TNI. Kita berniat mengungkap kasus-kasus narkotika dengan melibatkan TNI AL,”ucapnya. Di depannya, duduk seorang perwira TNI AL, Agung.
Mereka seangkatan saat menjalani pendidikan di akademi. Bersamaan pula ditempatkan di Surabaya, Jawa Timur. Kini, mereka dipertemukan lagi di Medan. “Saya baru 3 bulan disini (Belawan),”sambung Agung, ramah.
Keduanya kompak mengaku intens berkomunikasi dulu dan kini. Maka saat memutuskan untuk lebih bersinergi menjalankan tugas negara, keduanya pun membuat rapat kecil.
“Inilah oret-oretnya, bang,”ucap Oloan, sambil menunjuk white board di depannya. Tak terlalu jelas apa isi oret-oret itu. Tapi yang jelas, Oloan mengaku memulai bekerja step by step.
“Diawali dari sekian ons, baru pelan-pelan tim kita (Narkotik Polrestabes Medan) berhasil mengungkap 26,9 kilo sabu. Ga langsung yang gede juga lah bang. Bertahap kok,”ucapnya, merendah.
Barang bukti 26,9 Kg sabu itu diamankan dari jaringan Medan – Aceh – Pulau Jawa. Didapat dari 2 TKP berbeda. Di salah satu hotel di kawasan Jalan SM. Raja dan di hotel di wilayah Medan Baru. Empat tersangka, salah satunya kurir ditembak.
Barang bukti 22 bungkus plastik sabu seberat 1.900 gram dan 25 Kg sabu itu dikemas dengan bungkus teh hijau China. Obrolan soal keberhasilan pengungkapan kasus narkotik itu diselingi sambil menyantap nasi bungkus.
“Saya bukan siapa-siapa bang, tapi paling tidak ada darah keturunan Dansui,”kata pria berkepala plontos itu, sambil melepas tawa.
(wik/sdf)