Medankinian.com, Kuala Tanjung- Kelompok pengelola sayur hidroponik Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara memanen sayuran hidroponik pada Rabu (3/2/2021).
Bantuan ini merupakan salah satu bantuan program ketahanan pangan yang diberikan oleh Inalum kepada masyarakat di Desa Kuala Tanjung pada bulan November 2020 lalu.
Panen dilakukan terhadap 5.000 titik lubang sayuran hidroponik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak.
Sebanyak 5.000 titik lubang tersebut terdiri dari varian sayur hidroponik berupa sawi manis, bayam, pakcoi, dan kangkung.
“Hasil dari panen ini nantinya dimanfaatkan untuk konsumsi kelompok dan dijual di Kuala Tanjung dan sekitarnya, sehingga saat ini warga Desa Kuala Tanjung tidak perlu lagi mengandalkan pasokan sayur dari daerah lain lagi,” tutur Manager Pemberdayaan Masyarakat Inalum Ali Hasian saat panen tersebut berlangsung.
Lebih lanjut Ali menambahkan bahwa panen ini merupakan panen ketiga yang telah dilaksanakan pada sayuran hidroponik ini.
“Panen ketiga sayuran hidroponik ini membuktikan bahwa program ini dapat berlangsung secara berkelanjutan, hal ini sesuai dengan harapan Inalum saat mencanangkan program ini di bulan November 2020. Semoga dengan adanya program ini juga dapat membantu meningkatkan perekonomian Desa Kuala Tanjung karena sayur hidroponik ini selain lebih sehat juga bernilai ekonomis dan dapat dijual ke wilayah lain,” terang Ali.
Selain itu, Ali juga berharap program sayuran hidroponik ini dapat dicontoh oleh desa-desa lain. “Inalum berharap dengan adanya program ini dapat memotivasi desa-desa lain untuk dapat membuat sistem hidroponik kecil-kecilan secara mandiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran kehidupan sehari-hari di tengah pandemi Covid-19 ini,” harap Ali.
Pada kesempatan tersebut Kepala Desa Kuala Tanjung, Usman menyampaikan apresiasinya kepada Inalum atas program sayuran hidroponik ini.
“Masyarakat Kuala Tanjung merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, semoga program ini kedepannya dapat terus berkembang hingga produksi sayurannya dapat lebih meningkat lagi dan bahkan lokasi hidroponik ini dapat dijadikan rujukan/edukasi agriwisata hidroponik bagi masyarakat desa-desa lainnya,” ujar Usman.
Sementara itu, Syaiful selaku ketua kelompok pengelola sayur hidroponik menambahkan bahwa dalam pengelolaan sayuran hidroponik ini tidak mengalami kendala yang berarti karena dalam pengerjaannya dibimbing oleh Inalum.
“Pengelolaan sayuran hidroponik ini dilakukan dengan bimbingan dari Inalum dan terbukti mampu mencapai panen ketiga, terima kasih kepada Inalum yang telah memberikan bantuan ini hingga membimbing penanaman sayuran ini sehingga sukses,” jelas Syaiful.
(mk/sdf)