Medankinian.com, Medan – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan, M. Afri Rizki Lubis, S.M, M.I.P, menyambut baik dan sangat mendukung program Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, yang berjanji akan berkolaborasi dengan segenap stakeholder untuk membenahi dan mengangkat marwah Kota Medan menjadi kota yang menjadi wisata kuliner dan ‘Pusat Kuliner Asia’, hal ini dinyatakan saat bertemu dengan Duta Besar India di Medan.
Menurut Rizki, dengan posisi yang strategis dan keberagaman penduduk Kota Medan menjadikan kuliner yang tersedia di Medan merupakan hasil dari akulturasi etnis dan percampuran budaya yang ada, baik Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Angkola, Sunda, Banjar, Aceh Minang, Tionghoa dan Tamil.
“Walikota pun bertekad menjadikan Kesawan sebagai kota warisan kuno yang artistik yang akan mengundang wisatawan ke Kota Medan. Untuk menunjang sektor pariwisata juga tak kalah pentingnya adalah kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Medan,” ujar Rizki kepada wartawan, Minggu (7/3).
Untuk menjadikan Kota Medan sebagai Pusat Kuliner Asia, kata Rizki, Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby Afif Nasution dan Aulia Rahman hendaknya juga menggandeng pelaku UMKM yang merupakan sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia di Kota Medan.
“Mayoritas pelaku sektor UMKM di Kota Medan bergerak di usaha kuliner atau makanan dan minuman yang menghadirkan berbagai varian rasa dan penyajiannya, dari mulai makanan dan minuman tradisional yang dijajakan di pinggir jalan sampai ke café dan restoran,” ungkap Rizki.
Saat pandemi Covid 19 ini saja, imbuh Ketua Komisi III DPRD Medan itu, sektor UMKM kuliner masih tetap eksis dan bertahan dari berbagai kesulitan akibat dampak pandemi yang cukup panjang.
Jadi Pemko Medan perlu pula berkolaborasi dengan UMKM yang merupakan bentuk kepedulian dan pemberdayaan masyarakat sealigus membawa kuliner khas Medan menjadi go-internasional dan mendukung sektor pariwisata Kota Medan menjadi penyumbang PAD dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dampak ekonominya bukan hanya kepada Pemko Medan melalui pajak dan retribusi daerah, kata Rizki, tapi juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, pengurangan pengangguran dan memacu pertumbuhan ekonomi potensial bagi Kota Medan di masa mendatang.
Menurut Rizki, saat ini yang perlu dilakukan terhadap UMKM, khususnya di sektor kuliner adalah pembinaan dan penataan kawasan kuliner sehingga menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang akan berkunjung di Kota Medan.
Apalagi sebagai salah satu kota besar metropolitan, posisi Kota Medan sangat strategis karena dekat dengan negara-negara tetangga, akses transportasi dan fasilitas pendukung sektor pariwisata seperti infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, transportasi darat, hotel dan restoran telah cukup memadai.
“Saatnya Kolaborasi Medan Berkah juga dirasakan oleh saudara-sadara kita pelaku UMKM sehingga bisa berkembang dan merasakan berkah dari kebijakan untuk mewujudkan Kota Medan sebagai Pusat Kuliner Asia,” tegas Rizki.
Sebagai anak muda, kata Rizki, Walikota dan Wakil Walikota Medan tentu ingin pula agar potensi kuliner yang ada di Kota Medan bisa menjadi magnet dan sumber rezeki yang bisa dirasakan oleh segenap kalangan, bukan hanya kalangan atas, tatapi juga kalangan menengah dan bawah.
Bentuk kebijakan pengayoman terhadap ekonomi masyarakat kecil sebagaimana janji kampanye dahulu, bisa diwujudkan dengan mengajak pelaku UMKM ini mewujudkan program Kota Medan sebagai Pusat Kuliner Asia ini sehingga mampu menampung lapangan kerja bagi masyarakat Kota Medan dan tidak membuat masyarakat hanya menjadi penonton saja
“Sehinga program ini akan semakin dirasakan manfaatnya dan menjadi milik segenap kalangan sebagaimana esensi dari kolaborasi Medan Berkah yang membawa berkah bagi segenap warga Kota Medan,” pungkasnya.
(mk/riz/sdf)