301 Pelajar Cipingkor Keracunan MBG, Pemkab Segera Tetapkan KLB

Medankinian.com, Bandung– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali memakan korban. Sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat MBG sejauh ini ditemukan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi.

 

Terkini, tercatat ada 301 siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG pada Senin (22/9/2025).

 

Para korban diketahui merupakan siswa dari SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB), Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darul Fiqri, hingga SD Negeri Sirnagalih.

 

Menanggapi peristiwa ini, pemerintah kabupaten berencana menetapkan kejadian luar biasa (KLB). Melalui Dinkes, Pemkab Bandung Barat akan menetapkan KLB, dikarenakan korban dari keracunan MBG ini terus bertambah dan ada yang mengalami gejala serius hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

 

“Perkembangan sementara jumlah korban keracunan sampai dengan pukul 23.56 Wib sebanyak 301 orang yang terdiri dari berbagai siswa sekolah mulai tingkat SD, Mts, SMP, dan SMK,” ungkap Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, Selasa (23/9/2025).

 

Para siswa yang mengalami keracunan kini telah mendapatkan perawatan di fasilitas medis terdekat. Puskesmas Cipongkor mencatat sebanyak 116 orang, Bidan Desa Sirnagalih sebanyak 13 orang, RSUD Cililin sebanyak 27 orang, Posko Kecamatan Cipongkor sebanyak 127 orang, dan RSIA Anugrah sebanyak 18 orang.

 

“Korban yang datang ke Posko Kecamatan sampai saat ini masih berdatangan dan dimungkinkan jumlah korban keracunan akan terus bertambah,” terangnya.

 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyatakan pihaknya tengah membuat secara darurat fasilitas kesehatan, baik pemerintah dan swasta, untuk menampung para korban keracunan.

 

“Saat ini Dinkes sudah menyulap fasilitas kesehatan pemerintah juga swasta untuk menampung korban-korban yang diduga keracunan makanan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Lia N. Sukandar.

 

Untuk penanganan para korban, saat ini yang banyak dibutuhkan yakni ketersediaan oksigen.

 

“Saat ini paling dibutuhkan, oksigen. Kami Dinkes meng-handle kebutuhan oksigen dari RSUD Cililin. Tapin mudah-mudahan ada tambahan lagi, Insyaallah kami koordinasi dengan RSUD Cikalong Wetan,” katanya. (MK/sdf)