Medankinian.com, Medan – Kinerja IHSG pada sesi perdagangan pertama sempat menguat dan mendekati level 7.600. Namun penguatan IHSG tidak berlangsung lama. Tekanan IHSG mengalami peningkatan di sesi perdagangan kedua. Yang memaksa IHSG ditutup turun 0.74% di level 7.501,285.
Emiten di sektor perbankan banyak yang ditutup di zona merah sehingga memicu terjadinya pelemahan pada IHSG . Saham BBRI, BMRI dan BBNI menjadi motor pelemahan IHSG di hari ini. Selain itu sejumlah saham di sektor energi yang juga melemah turut menyeret pelemahan IHSG. Tekanan pada IHSG mencuat seiring dengan sentimen negatif eksternal dari china.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah yang menguat di level 16.615 per US Dolar tidak begitu banyak menolong IHSG. Pelaku pasar masih berekspektasi bahwa The FED besar kemungkinan akan mengurangi agresifitasnya dalam menurunkan bunga acuan. Dan rilis data penting AS pada perdagangan besok akan menentukan ekspektasi pasar selanjutnya.
Ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang agresifitasnya menurun bukan hanya menekan Rupiah. Harga emas juga terpantau mengalami pelemahan ke level $2.616 per ons troy nya. Atau dikalkulasikan sekitar 1.32 juta per gram nya. Sejauh ini harga emas sedikit mengalami penurunan baik diakibatkan oleh melemahnya harga emas dunia ditambah dengan menguatnya mata uang Rupiah.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)