Medankinian.com, Medan – Puing-puing reruntuhan bangunan akibat amuk si jago merah yang tinggal tersisa ketika Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau SMP Negeri 20 Medan di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (15/8). Pasalnya, sekitar pukul 00.30 WIB dini hari tadi, musibah kebakaran telah menghanguskan dan meluluhlantakkan 6 ruangan berupa 5 ruangan kelas dan 1 ruangan perpustakaan yang disebabkan oleh korsleting listrik.
Didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar dan Kepala Sekolah SMP Negeri 20 Medan Halpan Siregar, Bobby Nasution pun melihat kondisi ruangan yang terbakar. Tak ada yang tersisa, seluruh isi dalam ruangan kelas maupun perpustakaan hangus terbakar.
Meski demikian menantu Presiden Joko Widodo ini tak ingin proses belajar mengajar terganggu. Oleh karenanya, Bobby Nasution minta kepada pihak sekolah agar segera berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkim Cikataru) Kota Medan agar proses belajar mengajar normal kembali.
Bahkan, Bobby Nasution telah menginstruksikan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkim Cikataru) Kota Medan untuk segera melakukan perbaikan atau membangun kembali ruang yang terbakar tersebut.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Wali atas perhatian dan keprihatinannya. Tadi, beliau sudah menginstruksikan kami agar berkoordinasi dengan Dinas Perkim Cikataru. Kejadian ini semua di luar kemampuan kita dan ini terjadi pada tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB. Dengan bantuan pemadam kebakaran, api bisa dipadamkan,” kata Halpan Siregar.
Ungkapan senada disampaikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar. Selain berkoordinasi dengan Dinas Perkim Cikataru agar dilakukan perbaikan ruangan dalam waktu dekat, para siswa yang ruangan kelasnya terbakar untuk sementara waktu digabung ke kelas lain sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan.
“Kami kira, fasilitas kita masih cukup untuk itu. Jadi, anak-anak kita tidak perlu didistribusikan ke sekolah-sekolah lain, karena untuk kelas VIII masih ada ruangan yang bisa kita gunakan dan manfaatkan,” terang Benny.
(sdf/mk)