Medankinian.com, Medan – Sejumlah pemilik rumah kontrakan di Sumut mengeluhkan permintaan calon penyewa rumah yang menggiring harga sewa rumah kebawah atau turun. Dari hasil observasi, saya menemukan banyak calon penyewa rumah yang menggiring harga sewa rumah lebih murah dari biasanya. Sebagai contoh, harga sewa rumah yang sebelumnya berada dikisaran 600 hingga 650 ribu per bulan, belakangan digiring turun oleh calon penyewa baru maksimal dengan harga sewa rumah 500 ribu per bulan.
Temuan dilapangan, pemilik rumah sewa juga kesulitan untuk mempertahankan harga sewa rumah seperti biasanya. Dari satu rumah yang kosong selama lebih kurang tiga minggu, dan diminati setidaknya 15 orang calon penyewa baru, namun pemilik rumah sewa kesulitan mendapatkan penyewa rumah jika mempertahankan harga sewa yang sama seperti sebelumnya.
Dari semua calon penyewa yang saya wawancarai, mereka pada umumnya adalah penyewa yang berencana pindah dari rumah sewa sebelumnya. Karena mencari harga sewa rumah yang lebih kompetitif atau murah. Dan para calon penyewa sebelumnya adalah mereka yang pada umumnya membayar sewa atau kontrakan di dalam rentang harga 600 hingga 800 ribu per bulannya.
Sehingga ada perubahan permintaan harga rumah sewa disitu. Dan permintaannya menggiring terjadinya tren penurunan harga sewa rumah itu sendiri. Sehingga rumah sewa yang lebih murah dan meskipun memiliki ukuran rumah yang lebih kecil serta fasilitas yang lebih rendah, berpeluang untuk tetap mendapatkan calon penyewa. Atau bahkan kemungkinan mempertahankan harga sewa rumahnya. Terlebih untuk sewa rumah yang memang dari awal di bawah 500 ribu per bulan.
Study yang saya lakukan masih terfokus pada rumah kelas menengah, yang pada umumnya disewa oleh pekerja pabrik yang berada dekat dengan lingkungan kawasan industri. Penurunan harga sewa rumah ini menunjukan bahwa ada fenomena penurunan daya beli, dan melambatnya laju tekanan inflasi khususnya inflasi inti.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)