Medankinian.com, Medan – PSMS telah bertolak dari Medan dan tiba di Yogyakarta, Rabu (10/01/2024) untuk melakoni persiapan jelang laga kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Yogya, Jumat (12/01/2024) sore. Dengan kekuatan 21 pemain termasuk dua kiper , PSMS intip celah di barisan pertahanan tim tuan rumah yang cenderung tampil tidak konsisten di hadapan publik pendukungnya.
Seperti diketahui, di Grup 2 Liga 2 musim 2023/2024, dari tiga laga kandang, PSIM hanya meraih satu kemenangan, sekali imbang dan sekali kalah. Bagi Pelatih PSMS Medan, Miftahudin Mukson, hasil pertandingan PSIM sebelumnya di kandang menjadi peluang tim Ayam Kinantan setidaknya mencuri poin bahkan meraih poin penuh.
“Beberapa match di putaran kedua, mereka (PSIM) di laga home memang justru berbanding terbalik dengan laga away-nya. Itu akan kita maksimalkan, mudah-mudahan anak-anak tetap mau kerja keras, ujar Miftahudin, Rabu (10/01/2024).
Optimisme tersebut cukup didukung dengan atmosfer positif PSMS Medan setiba di Yogya. Miftah berharap, timnya bisa menjalankan misi meraih hasil maksimal dengan kondisi tim yang cukup bersemangat.
“Sampai di sini (Yogya) semua berjalan lancar, sampai tadi sore (latihan) aktivasi pun anak-anak semangat. Mudah-mudahan motivasi ini terjaga sampai akhir kompetisi,” harapnya.
Menurut Miftah, di beberapa laga kandang, justru PSIM tampil tak sebaik pada laga tandang.
“Di putaran kedua, rata-rata kalau home mereka justru mempunyai banyak weakness (kelemahan) yang bisa kita manfaatkan,” kata pelatih berpangkat Mayor Corps Polisi Militer (CPM) itu.
Kendati melihat celah untuk bisa membongkar pertahanan calon lawan, Miftahudin mengaku PSMS tetap mewaspadai tim besutan Pelatih Kashartadi itu. Apa lagi, dari lawan yang di hadapi PSMS di Grup 1, PSIM memiliki cara main yang berbeda.
“Calon lawan, karakter bermainnya di grup dua ini kan berbeda, tpi saya kenal bagaimana karakter coach Kas (sapaan Kashartadi), bagaimana karakter coach Kas melatih. Tapi yang tetap diwaspadai saat ini, mereka tuan rumah,” ungkap pelatih 50 tahun itu.
Mengusung misi maksimal, Miftah mengaku telah menganalisa lawan seperti melalui rekaman video pwrtandingan. Ada perbedaan bermain PSIM saat laga kandang maupun laga tandang.
“Pasti cara bermain mereka berbeda ya, saya sudah lihat beberapa match, yang saya dapat video sampai match terakhir lawan padang ya berbeda cara mainnya away dengan home.
Target kita tetap maksimal, enggak ada lagi target yang di bawah, semua harus kerja keras,” pungkasnya.
(sdf/mk)