Medankinian.com, Medan – Narasi asam sulfat untuk ibu hamil yang disampaikan Cawapres Nomor urut 2 Gibran Rakabuming menjadi buah bibir. Bahkan dimanfaatkan oknum tertentu untuk isu menyerang Gibran secara personal.
Serangan isu itu tampak dari bertebarnya spanduk bertuliskan ‘tolak cawapres asam sulfat’ yang terpajang di sejumlah titik di Kota Medan pada Kamis 7 Desember 2023.
“Ini jelas sebuah serangan kampanye negatif dari oknum yang menginginkan demokrasi kita tidak kondusif,” kata Relawan Bobby Nasution, Sugondo Ali Akbar di sela-sela kegiatan RKBN International Chess Championship di Hotel Grand Inna Medan.
Sugondo yang juga Ketua Creatif Anak Muda (Cream) Sumut itu menegaskan akan melawan pihak-pihak yang sengaja menebar spanduk provokatif tersebut.
“Tentu tak ada kata lain selain melawan oknum tak bertanggungjawab tersebut. Selama ini kami tak merespon hinaan dan cacian, tapi kali ini kami akan melawan,” kata Sugondo.
Terpisah, Ketua Relawan Argani Pro Gibran, Alexius Turnip juga menyinggung tindakan pengecut yang dilakukan dalang dan pemasang spanduk tersebut.
“Pengecut selalu muncul memanfaatkan isu untuk menyerang dan merugikan pihak lain. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah kita tidak diam,” kata Alex Turnip.
Alex menegaskan Argani Pro Gibran sebagai relawan yang berkolaborasi di Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) akan berkordinasi dengan relawan Bobby Nasution lainnya untuk menyikapi secara konkrit perihal spanduk provokatif tersebut.
Sementara itu, Ketua Relawan Memenangkan Bobby (Rambo), Azwar Rahmat SH menyatakan spanduk provokatif itu menjadi tanda bahwa ada pihak yang mau membuat suasana tidak kondusif di Kota Medan.
“Ini tentu juga menyinggung pemimpin kami yakni Bobby Nasution selalu Walikota Medan dan adik ipar dari Mas Gibran Rakabuming,” kata Azwar.
Untuk itu Azwar Rahmat menegaskan pihaknya akan mengawal Kota Medan dari tindakan oknum tak bertanggungjawab yang hanya merusak citra Bobby Nasution.
“Kita siap mengawal dan melawan oknum pengecut yang hanya bisa menebar kebencian dan provokatif,” tegas Azwar Rahmat.
Di sisi lain, salah seorang pengurus Sohib Gibran Sumut, Dewata Sakti juga turut menyikapi spanduk terkait asam sulfat tersebut. Dewata menilai, Gibran patut diberi apresiasi soal penanganan stunting sejak dini.
“Apa yang disampaikan mas Gibran adalah satu solusi penanganan stunting. Soal kekeliruan sebut nama zat, itu biasa saja. Yang pentingnya maksudnya itu benar,” kata Dewata.
(sdf/mk)