Medankinian.com, Medan- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Medan harus dimaknai, bukan hanya sekedar aksi untuk membatasi atau melarang kegaiatan yang dilakukan masyarakat, tapi kegiatan ini juga mengajak mengedukasi masyarakat yang belum tahu atau paham protokol kesehatan (prokes) sehingga menjadi tahu dan melaksanakannya dengan penuh disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan hal ini ketika menghadiri Vaksinasi Massal Insan Sektor Jasa Keuangan dan Masyarakat Provinsi Sumut di Santika Dyandra Hotel Medan, Senin (26/7). Dengan penerapan PPKM baik darurat maupun level 4, jelas Bobby Nasution, kegiatan ekonomi masyarakat bukan dilarang dan tidak ada kata-kata pelarangan maupun tidak boleh berjualan.
Silahkan berjualan, katanya, tapi harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam PPKM tersebut, seperti boleh berjualan tapi tidak makan di tempat dan ada batas waktunya. Mengapa batas waktunya ditentukan, jelas Bobby Nasution, karena semakin lama berinteraksi akan semakin tinggi kemungkinan penyebaran Covid-19 terjadi. Dengan pemberlakukan PPKM baik Darurat maupun Level 4 yang dilakukan, Bobby Nasution mengungkapkan, aktifitas masyarakat turun. Kemudian beberapa kasus Covid-19 di Kota Medan, imbuhnya, sebulan lalu rata-rata kasus Covid-19-nya 40 sampai 60 kasus perhari kini meningkat menjadi 90 dan 200 perhari.
Bahkan, terang Bobby Nasution, kemarin kasus Covid-19 tembus 560-an. Ini menandakan penyebaran Covid-19 semakin luar biasa di Kota Medan. Dengan adanya PPKM Darurat maupun Level 4, alhamdulillah kita lihat fluktuasinya kemarin telah menurun dari 500-an hingga 400-an dan 200-an. Kemudian ketika agak dilonggarkan, kasus Covid-19 yang semula sudah mencapai 200-an kembali naik menjadi 500-an.
Jadi ini yang harus dimaknai, setelah PPKM selesai bukan berarti tidak ada lagi prokes, bukan itu. PPKM mengedukasi bagaimana hidup new normal dengan tetap mengikuti prokes. Terkait masalah vaksinasi, Bobby Nasution menjelaskan, kemungkinan pelaksanaan vaksinasi akan normal kembali pada Agustus mendatang karena pasokan vaksin akan masuk.
Sebab, Kota Medan maupun daerah lainnya di Sumut agak sulit mendapatkan vaksin karena ketika pemberlakuan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali dilakukan, maka vaksinasi difokuskan di kedua pulau tersebut. Dikatakan Bobby nasution, itu salah satu indikator diberlakukan PPKM level 4, Kota Medan termasuk untuk menghindari terjadinya peningkatan Covid-19. Diungkapkan Bobby Nasution, Pemko Medan memiliki target vaksinasi 1,9 juta warga dari 2,5 juta warga yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan vaksinasi.
Di kesempatan itu, Bobby Nasution juga menjelaskan, bed occupancy rate (BOR) Kota Medan meningkat terus angkanya dan Pemko Medan telah menyiapkan tempat-tempat untuk melakukan isolasi mandiri, salah satunya di ex Hotel Soechi dan ditambah lagi dengan tempat-tempat yang telah disediakan Pemprov Sumut.
Bobby Nasution berharap, BOR itu sebagai ujung terakhirnya, hulunya yang paling penting ditangani sehingga BOR tidak terisi. Kemudian Wali Kota mengungakpkan, sempat menjalani isolasi mandiri dan telah 3 kali melakukan test PCR dengan hasil negative. Ada orang dekat dirinya, jelas Bobby nasution, yang positif, Senin lalu.
Berhubung ia tidak enak badan juga, Bobby Nasutuion kemudian disarankan, termasuk dari Plt Kadis Kesehatan untuk melakukan isolasi mandiri dan masa ingkubasi selama 5 hari. Selama menjalani isolasi mandiri, Bobby Nasution juga telah 3 kali melakukan test PCR dengan hasil negatif. Pelaksanaan vaksinasi ini turut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan , Pembangunan, Aset dan SDA Pemprov Sumut H Agus Tri Priyono, Kepala Perwakilan Bank Indoensia Sumut Suko Wardoyo, Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara Yusuf Ansori, Regional CEO Bank Mandiri Region 1 Sumatera 1 Angga Erlangga Hanafi serta pimpinan lembaga Jasa Keuangan se-Sumut.
(mk/sdf)