Medankinian.com, Medan – Kepala lingkungan (kepling) se-Kecamatan Medan Baru antusias mengikuti pelatihan “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Optimalisasi Media Sosial”, Rabu (7/6). Selain pemahaman manfaat media sosial dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, peserta juga mendapatkan materi teknik dasar menulis caption dan menata tampilan visual media sosial.
Kegiatan di aula kantor kecamatan itu diawali paparan Kadis Komunikasi dan Informatika Medan Arrahman Pane yang mengugah kesadaran peserta akan pentingnya memanfaatkan kekuatan media sosial. Menurutnya, media sosial serta ramainya pengguna media sosial memberikan kemudahan dalam menyampaikan program prioritas Pemko Medan.
“Yang diperlukan saat ini adalah kemampuan membuat dan mengemas pesan-pesan agar sampai dengan baik dan menarik kepada masyarakat,” sebutnya dalam kegiatan yang turut dihadiri lurah se-Kecamatan Medan Baru itu.
Dalam kegiatan yang dibuka Camat Medan Baru Frans S.R.H Siahaan diwakili Sekretaris Muhammad Husnul Hafis itu, Arrahmaan juga mengemukakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan kecamatan, kelurahan, maupun kepala lingkungan haruslah disampaikan kepada masyarakat dengan baik. Penyampaian yang baik melalui berbagai media, termasuk akun media sosial resmi, akan memberikan pemahaman dan membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
“Program dan kegiatan yang telah dan tengah dilakukan Pemko Medan haruslah disampaikan dengan baik dan menarik kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa memahami dan pada akhirnya mendukung serta merasakan kehadiran Pemko Medan di tengah-tengah dalam kehidupan masyarakat,” ungkap Arrahmaan.
Mendukung pelaksanaan kegiatan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika menurunkan narasumber guna menyampaikan berbagai materi kepada peserta. Di antaranya adalah Kabid Statistik dan Informasi Publik, Rizka Firdahlia, yang menekankan pentinganya media sosial dalam pelayanan publik.
Rizka menyebutkan, menurut hasil penelitian We Are Social, per Januari 2023, jumlah pengguna internet di Indonesias sebanyak 212,9 juta. Itu artinya 77 persen dari total populasi kita yang sebesar 276,4 juta jiwa. “Dan jumlah pengguna media sosial aktif itu ada 167 juta atau 60,4 persen dari populasi,” ungkapnya.
Dengan komunikatif dan bahasa sederhana, Rizka menjelaskan dimensi pemanfaatan media sosial dalam komunikasi pemerintah. Dia menyebutkan, media sosial memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah. Selain itu, melalui media sosial pemerintah juga dapat menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat.
Tantangannya, lanjut Rizka, adalah informasi yang disajikan harus berkesinambungan, bebas dari misinformasi dan hoaks. ”Selain itu, kurangnya kecakapan digital untuk memproduksi konten secaera professional dan kesiapan untuk terus-menerus berinteraksi dengan khalayak,” lanjutnya.
Di akhir paparannya, Rizka mengingatkan peserta untuk mampu memilih platform medsos yang tepat serta menyajikan konten pelayanan publik yang tepat pula, melatih kecakapan digital, menghasilkan konten yang mampu mengedukasi masyarakat, terutama berkaitan dengan pelayanan publik.
Pada kegiatan ini, peserta juga mendapat pelatihan teknik dasar menulis dan menata tampilan visual media sosial. Selain penggunaan bahasa yang sederhana, singkat, dan menarik, peserta diingatkan untuk memahami tujuan, mengenali khalayak, serta menguasai pesan yang ingin disampaikan dalam menulis konten. (sdf/mk)