Medankinian.com, Medan – Di antara stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di perhelatan akbar Ramadhan Fair Tahun 2023 ini terdapat juga stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota. Stand yang dinamakan Pojok Kreatif ini memajangkan hasil kerajinan tangan pisau, hiasan bambu unik, serta berbagai produk seni membonsai dan menanam bunga.
“Produk-produk yang dipajangkan di stand Pojok Kreatif ini merupakan hasil karya pihak Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kelurahan Mesjid. Jadi bisa dikatakan, stand ini merupakan stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid,” ucap Lurah Mesjid, Syawaluddin Nasution, Selasa (28/3) malam.
Seluruh produk di stand ini cukup menarik perhatian. Di antaranya produk bonsai bunga Anting Putri. “Tanaman ini saat berbunga mengeluarkan aroma yang wangi. Seni membonsai tanaman ini kita ajarkan ke masyarakat agar menjadi produk UMKM,” terang Syawaluddin di Stand yang berdiri di Taman Sri Deli tersebut.
Selain itu, ada bunga yang ditanam ala Jepang, yakni koke dama, yang merupakan seni menanam dengan memanfaatkan limbah sabuk kelapa.
“Jadi isi di dalamnya dengan tanah humus, kita balut sabuk kelapa. Jadi bisa dipajang jadi tanaman hias di meja. Ini merupakan seni menanam dari Jepang,” ungkapnya seraya menerangkan koke dama ini bisa diterapkan pada berbagai tanaman, antara lain bunga lidah mertua, sirih, dan janda bolong. “Yang mengerjakan ini selain ibu-ibu TP PKK Kelurahan, juga kelompok tani yang kita bina,” lanjutnya.
Di tempat sama, Bhabinkamtibmas Kelurahan Mesjid, Muri Suhendar, mengungkapkan, di stand kolaborasi tiga pilar ini, pihaknya menampilkan bambu dan kayu-kayuan yang unik. Bambu dan kayu dalam bentuk unik ini asli olahan alam, bukan dibentuk tangan manusia.
“Kita cari langsung ke alam bambu-bambu yang memiliki keunikan.Setelah dapat, kita kemas sedemikian rupa agar bisa dipajang di rumah,” ujarnya seraya menunjukkan bambu yang bercabang tiga. “Seperti ini, bambu bercabang kita. Kalau di komunitas kita diberi nama Dampit Tiga, karena bercabang tiga. Bukan rantingnya. Biasanya bambu kan cuma satu batang. Tapi ini satu batang bercabang tiga,” tambahnya.
Dia mengakui, peminat produk ini masih terbatas pada kolektor. Makanya, melalui ajang Ramadhan Fair ini, di stand kolaborasi tiga pilar ini pihaknya memperkenalkan produk-produk ini.
Sementara itu, Mardi FS, Babinsa Koramil 020104 Medan Kota yang ditempatkan di Kelurahan Mesjid mengatakan, stand kolaborasi ini pihaknya menampilkan tanaman hias aglonema.
“Ini kita tanam sendiri, kita budidayakan sendiri, tanahnya pun merupakan fermentasi dengan sekam, tanah, dan humus, makanya subur begini. Kalau udah beranak kita pindahkan ke pot yang lebih kecil lagi,” ungkapnya.
Mardi mengatakan, melalui perhelatan Ramadhan Fair yang menyediakan stand-stand baik produk kuliner maupun kreatif ini sangat baik. “Kerja-kerja kreatif bisa tersalurkan. Contohnya di stand ini, ada kerajinan tangan pisau, ada bambu unik, dan hobi menanam pun bisa tersalur,” tutupnya. (sdf/mk)