Medankinian.com, Medan – Harga cabai merah di awal pekan ini mengalami penurunan dikisaran 17 hingga 22 ribu per Kg untuk sejumlah wilayah yang berdekatan dengan sumber produksi. Seperti langkat, deli serdang (lubuk pakam dan sekitarnya), wilayah serdang bedagai hingga kisaran. Harga cabai yang pada awal pekan lalu sempat menyentuh hingga 40 ribu per Kg di Sumut, saat ini harganya terpuruk sangat dalam.
Jauh hari sudah diperingatkan bahwa disparitas harga cabai yang terlalu jauh antara Sumut dengan wilayah lainnya akan memicu penurunan harga cabai di Sumut. Mengingat di pertengahan pekan lalu berdasarkan pemantauan melalui PIHPS Sumut, harga cabai merah keriting ditransaksikan rata-rata 38.350 per Kg nya (23/10), dan di waktu yang bersamaan harga cabai merah di wilayah jawa timur rata-rata 18.550 per Kg nya.
Selisih harganya memicu pedagang untuk membeli cabai merah dari luar ke wilayah Sumut. Alhasil harga cabai merah di Sumut ikut turun. Potensi penurunan harga cabai merah di Sumut ini sebenarnya sudah tercium di pekan lalu. Dan dengan realisasi harga cabia merah yang turun seperti saat ini, jelas petani dirugikan karena harga jualnya di bawah HPP (harga pokok produksi).
Jika konsumsi Sumut mengandalkan pasokan dari wilayah Sumut, maka harga cabai merah ditaksir akan berada di harga keekonomiannya dalam rentang 28 hingga 35 ribu per Kg di level konsumen. Penurunan harga cabai ini membuat harapan petani Sumut pupus, setelah sempat menikmati harga jual yang cukup bagus di awal pekan kemarin.
Meskipun di awal pekan ini mengalami penurunan, saya menilai Sumut tetap akan merealisasikan inflasi di bulan oktober ini. Cabai merah, daging ayam, minyak goreng dan tomat berpeluang mendorong terciptanya laju tekanan inflasi di Sumut.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)