Medankinian.com, Kabanjahe – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan seluruh Industri Jasa Keuangan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Dengan akses keuangan yang lebih mudah, masyarakat memiliki peluang untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara lebih maksimal, baik untuk menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi dan melakukan proteksi aset atau jiwanya.
Untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pelajar terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening tabungan, OJK bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom IJK Sumut) mengadakan kegiatan Forkom IJK Goes to SMA Negeri 2 Kabanjahe dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
Adapun Forkom IJK Sumut yang dibentuk sejak tahun 2016 merupakan wadah organisasi yang mempersatukan otoritas dan seluruh pelaku industri jasa keuangan yang salah satu tujuannya untuk melaksanakan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen.
Kegiatan Forkom IJK Goes to SMA Negeri 2 Kabanjahe dalam rangka BIK yang mengusung tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kabanjahe pada tanggal 2 Oktober 2024 dengan total peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari siswa dan siswi SMA Negeri 2 Kabanjahe.
Pada BIK tahun ini, Forkom IJK Sumut telah menetapkan kegiatan edukasi di 6 lokasi di Provinsi Sumatera Utara salah satunya SMA Negeri 2 Kabanjahe dengan sinergi antar industri jasa keuangan baik sektor perbankan, pergadaian, pasar modal, serta kolaborasi dengan regulator.
“OJK bersama industri jasa keuangan dan lembaga-lembaga terkait terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan tidak hanya sebatas pengembangan produk dan layanan jasa keuangan tetapi juga meliputi empat elemen inklusi keuangan yaitu perluasan akses keuangan, ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, serta peningkatan kualitas baik produk dan layanan jasa keuangan,” kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Sumatera Utara mewakili Forkom IJK Sumut, Wan Nuzul Fachri dalam sambutannya pada Forkom IJK Goes to SMA Negeri 2 Kabanjahe.
Wan Nuzul juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh siswa dan siswi untuk lebih waspada terhadap maraknya praktik judi online yang terselubung di balik aplikasi permainan digital. Ia juga mengingatkan pentingnya mengenali dan menghindari aplikasi-aplikasi mencurigakan yang bisa mengarah pada kerugian finansial dan sosial. Pesan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya Forkom IJK Sumut untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memproteksi generasi muda dari dampak buruk aktivitas ilegal di dunia maya.
Dukungan industri jasa keuangan juga terlihat dengan adanya penyerahan secara simbolis pemberian tabungan emas kepada siswa SMA Negeri 2 Kabanjahe yang berprestasi. Sebagai rangkaian kegiatan BIK, terdapat Mini Expo yang diikuti oleh 9 industri jasa keuangan, yang memberikan informasi kepada para pelajar tentang berbagai produk keuangan. Hal ini diharapkan dapat memperluas wawasan siswa/i tentang pentingnya perencanaan keuangan sejak usia muda. (ril/mk)