Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 15 Des 2023 17:25 WIB

Harga Cabai Terpuruk Jelang Natal, Petani Cabai Merana


					Harga Cabai Terpuruk Jelang Natal, Petani Cabai Merana Perbesar

Medankinian.com, Medan – Harga cabai merah di akhir pekan ini terpantau (PIHPS) ada yang turun hingga mencapai 35 ribu per Kg di kota medan, meskipun ada yang menjual dikisaran harga 40 ribu per Kg nya. Harga cabai merah mulai menunjukan tren penurunan yang cukup tajam dalam sepekan terakhir. Sementara itu, cabai rawit ditransaksikan melemah dikisaran 50 ribu per kg nya.

Harga cabai sudah turun sekitar 50% dibandingkan dengan harganya di pekan lalu. Tidak hanya cabai, harga tomat juga mengalami penurunan dari sebelumnya sempat dijual di angka 20 ribu per Kg, saat ini dijual dikisaran 12 hingga 16 ribu per Kg nya. Atau anjlok sekitar 25%. Seementara itu, sejumlah komoditas pangan lainnya bertahan atau tidak mengalami perubahan dalam sepekan terkahir.

Harga gula pasir masih dikisaran 17 ribu per Kg, bawang merah 35 ribuan per Kg, bawang putih 36 ribuan per Kg, minyak goreng di 14 ribuan per Kg, daging ayam 30 ribu per Kg, daging sapi 125 ribuan per Kg. Termasuk juga harga telur ayam dan beras yang masih stabil. Sejauh ini harga pangan masih cukup stabil meskipun Nataru kian dekat.

Meski demikian, nasib petani cabai di Sumut yang terpukul dengan penurunan harga tersebut. Berdasarkan NTP (nilai tukar petani) untuk tanaman hortikultura di bulan November 2023 angkanya sebesar 92.61. Angka dibawah 100 bisa ditafsirkan sebagai kesejahteraan petani yang tidak mengalami pemulihan sekalipun harga cabai di bulan November terbilang mahal.

Harga cabai merah contohnya, dibulan November ditransaksikan rata-rata di level 55 ribu per Kg nya. Dengan realisasi harga yang sekarang, harga cabai berpeluang untuk menciptakan rata-rata yang lebih rendah dibandingkan bulan November. Yang berarti NTP petani khususnya tanaman hortikultura bisa lebih rendah lagi. Walaupun disisi lain harga tomat masih lebih tinggi dibandingkan realisasi bulan November sebelumnya.

Dari hasil perhitungan indeks produksi, yang digunakan untuk melihat ekspektasi produksi kedepan. Angkanya juga masih dibawah 100. Dimana kenaikan harga cabai periode agustus hingga oktober dalam rentang 36 ribu hingga 60 ribu, ternyata tidak membuat petani mampu menanami kembali semua areal tanaman cabainya. Padahal realisasi harga cabai periode tersebut lebih tinggi dari HPP (harga pokok produksi). Karena di tingkat pedagang pengecer harga cabai diatas harga keekonomiannya yang sekitar 33 ribu per Kg.

Ini menjadi PR besar bagi pemerintah. Dimana kenaikan harga kebutuhan hidup petani, belum mampu dikompensasi dengan kenaikan harga jual (cabai) yang lebih tinggi dari harga keekonomiannya. Panen raya yang akan terjadi di bulan februari mendatang menunjukan bahwa produksi masih akan terganggu, yang bisa membuat harga cabai berada di angka keekonomiannya atau lebih mahal. Yang bisa menekan harga cabai kedepan hanya pasokan cabai di luar Sumut. Itupun kalau memang melimpah pasokannya.

(sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tensi Politik AS Memanas, Picu Pelemahan Rupiah Dan IHSG

23 Oktober 2024 - 19:37 WIB

Putusan KPPU Terkait Penetapan Harga Pada Penyediaan Jasa Depo Peti Kemas di Pelabuhan Panjang Lampung Berkekuatan Hukum Tetap

21 Oktober 2024 - 20:28 WIB

Swasembada Pangan Harus Libatkan Banyak Petani

21 Oktober 2024 - 10:27 WIB

Pasca Pengumuman Kabinet, IHSG Dan Rupiah Bergerak Mendatar

21 Oktober 2024 - 09:32 WIB

Jelang Keputusan BI Rate, Rupiah Dan IHSG Beda Arah

15 Oktober 2024 - 17:21 WIB

Tersengat Sentimen Negatif Eksternal, IHSG Ditutup Melemah

9 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Trending di Ekonomi Bisnis