Medankinian.com, Medan – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan tegas menolak perilaku LGBT di Kota Medan.
Sekali lagi ditegaskan, bahwa yang ditolak Bobby adalah perilaku menyimpang LGBT bukan pelakunya.
Tepat pada malam pergantian tahun 2023 lalu, Bobby melihat fenomena tak baik di kalangan remaja sesama jenis yang bergandengan tangan. Melihat hal itu, Bobby ketika pidato dengan tegas mengimbau agar di Medan jangan sampai ada aktivitas legal perbuatan LGBT.
“Yang kita tolak tegas adalah perbuatan LGBT bukan pelakunya. Kalau pelakunya masih bisa kita perhatikan dengan program-program yang ada di sekolah ataupun program anak muda yang disiapkan Pemerintah Kota. Kegiatan positif insya Allah bisa mengalihkan perbuatan negatif menjadi positif,” bilang Bobby Nasution.
Menyikapi statemen Bobby Nasution, beragam tokoh agama pun membela dan mendukung penuh. Salah satu dukungan kali ini datang dari Ketua Alwashliyah Sumut Dr H Dedi Iskandar Batubara, S.Sos, MH, MSP Sebelumnya ketua MUI Sumut juga dengan tegas mendukung Bobby.
“Kalau saya jelas mendukung Pak Wali Kota. Kita siap membela, sikap tegasnya anti LGBT itu patut diapresiasi. Kita harus bangga Pak Wali bersikap tegas,” kata Dedi yang dihubungi Minggu (8/1/2023).
Pria yang juga Anggota DPD RI Perwakilan Sumatera Utara itu bilang, tak seharusnya ada perilaku LGBT di Tanah Deli atau bahkan di mana saja.
“Tanah Deli itu identik dengan Islam, saya kira juga gak hanya Islam tapi agama lain pun tak sepakat soal LGBT. Jangan ada maksiat besar seperti itu di manapun. Kita harus bekap Pak Wali,” lanjut Dedi.
Dedi khawatir, aktivitas LGBT itu sudah massif di masyarakat. Fenomena tersebut dikhawatirkan sebagai gunung es.
“Gunung es itu di atas kecil tapi di bawah besar. Khawatir kita,” tambahnya.
Dedi pun berharap pendidikan di sekolah agama maupun sekolah umum terus menyuarakan bahaya perilaku LGBT.
Guru-guru diharap tak pernah lelah mengajari murid tentang Akhlakul Karimah yang bisa dipedomani.
“Bahwa jenis kelamin itu hanya dua, laki-laki dan perempuan. Kalau menyerupai di antaranya itu penyakit, dan penyakit itu bisa disembuhkan,” tambah Dedi.
Dedi juga mendukung jika Pemko Medan menyiapkan Perda untuk mencegah perilaku LGBT dan menyembuhkan bagi yang sudah terlibat.
“Saya mendukung kalau Pemko dan DPRD Medan mengesahkan Perda agar LGBT bisa diatasi,” pungkasnya. (sdf/mk)