Medankinian.com, Medan – Ketegasan Wali Kota Medan Bobby Nasution menolak lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) mendapat apresiasi anggota Dewan Kehormatan ICMI Pusat Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala Hubeis. Menurutnya, ini kondisi yang cukup menggembirakan dalam upaya mencegah dan memberantas meluasnya prilaku seks menyimpang itu.
Apresiasi Aida kepada Bobby Nasution ini diungkapkannya dalam Webinar Nasional CIDES ICMI dan Dewan Pakar ICMI Pusat bertajuk “Solusi Perilaku Seks Menyimpang dengan Enam Pendekatan”, Kamis (5/1) malam.
“Bobby Nasution kepala daerah pertama yang menolak LGBT. Ini sunguh kondisi yang menggembirakan,” sebut pakar gender tersebut.
Aida menyatakan dukungannya pada penolakan Bobby Nasution ini. Dia bahkan mengatakan, semua pihak, juga
keluarga, memang harus siap menyosialisasikan nilai-nilai dan norma bertindak yang berkesesuaian dengan identitas fitrah biologis seksual antara perempuan dengan lelaki yang tidak dapat dipertukarkan, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan fungsi seksual dalam berkeluarga.
Dalam webinar yang turut diikuti Kadis Kesehatan Medan Taufik Ririansyah diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Medan, Pocut Fatimah itu, Aida juga menegaskan, Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juga menegaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria (lelaki) dengan wanita (perempuan) sebagai suami istri.
Webinar ini cukup mendapat perhatian kalangan intelektual. Apalagi, seminar yang dibuka Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Arif Satria ini juga menghadirkan pembicara lain yang cukup mumpun. Para pembicara itu adalah Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si (Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat/ Pakar Politik Identitas), dr. Hanny Nilasari, SpKK(K) (Ketua Departemen Dermatologi dan Venereologi, FKUI – RSCM/ Sekretaris Umum PERDOSKI/ Ketua Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia/ Dewan Pakar ICMI Pusat – Komisi Kesehatan), Dr. dr. Wan Nedra, Sp.A (Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum YARSI/ Dewan Pakar ICMI Pusat – Komisi Kesehatan), Drs. Adriano Rusfi, M.Psi (Psikolog/ Founder Aqil Baligh Community), dan Masnah Sari, SH, MKN (Ketua KPAI Periode 11 (2007 2010)/ Ketua 1 Aliansi Selamatkan Anak Indonesia/ Ketua Bidang Hukum MPP ICMI/ Penasihat ISWI/ Anggota Tim Solusi Pencegahan Perilaku Menyimpang Seksual).
Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat Dr. Didin Muhafidin, S.IP., M.Si.
Sebelumnya, pembicara Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si menyebutkan, Astuti menjabarkan, generasi muda harus mampu menghindar dari jebakan lingkaran “setan” perilaku seks menyimpang. Faktanya, perilaku tersebut mampu membawa pelakunya pada kematian.
Dia mengingatkan agar keluarga untuk menjaga anak-anak berbasis agama dan memberikan informasi yang lengkap tentang LGBT.
“Jaga juga anak kita jangan sampai terjebak dalam kelompok yang tidak jelas,” sebutnya. (sdf/mk)