Medankinian.com, Sergai – Tidak perlu ada keraguan lagi kecintaan Al Jam’iyatul Washliyah kepada bangsa dan Negara Indonesia. Sejak tahun 1930 darah para syudahada Al Washliyah mengalir di tanah negeri ini untuk ikut memerdekakan Republik Indonesia. Saat ini, sekitar 600 lebih sekolah Al Washliyah berdiri di Sumut untuk ikut mencerdaskan anak bangsa dalam rangka pembangunan bidang pendidikan.
Jika ada yang coba-coba merongrong kewibawaan organisasi Islam ini, maka seluruh kader siap untuk menjadikan bendera Al Washliyah sebagai kain kafan.
Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara, H Dr Dedi Iskandar Batubara (DIB) pada acara puncak HUT ke-92 Al Washliyah di replika Sultan Serdang di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (30/11/2022).
Hadir dalam acara itu Ketua Umum PB Al Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis SH, MH serta jajaran pengurus, Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Bupati Serdangbedagai Dharma Wijaya, Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto SH, MSi, Kapolres Serdangbedagai, organ bagian Al Washliyah Sumut, para pengurus Sumut dan daerah, para guru, siswa, tokoh agama, tokoh ormas Islam, tokoh agama serta perwakilan partai politik.
Dalam pidatonya, DIB mengajak semua warga Al Washliyah untuk menemukan tiga dekade pembahasan yaitu sejarah masa lalu, masa kini yang sedang dijalani dan masa depan yang akan disongsong.
“Al Washliyah sudah menorehkan sejarah panjang bagi peradaban dan pembangunan bangsa ini. Bicara masa lalu, kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada orang lain bagaimana sumbangsih Al Washliyah kepada bangsa dan negara. Darah para syuhada Al Washliyah mengalir di tanah negeri ini untuk ikut memperjuangkan kemerdekaan. Saat ini, mereka cukup menyaksikan bahwa di tanah Serdang Bedagai ini saja sudah berdiri 142 sekolah dan madrasah dan jumlah keseluruhannya di Sumatera Utara 600 sekolah, madrasah dan perguruan tinggi. Semua itu berdiri di atas tanah orang-orang yang dengan sukarela memberikan lahan dan hartanya demi perjuangan Al Washliyah, bangsa dan negara. Tidak perlu ada keraguan lagi bagaimana kecintaan kami kepada bangsa dan negara ini,” ujar senator asal Sumut ini.
Oleh karena itu, lanjut DIB, jika ada yang coba-coba merongrong kewibawaan organisasi islam ini, maka seluruh warga Al Washliyah siap untuk menjadikan bendera organisasi sebagai kain kafan.
“Inilah bukti kecintaan kami kepada bangsa dan negara, agar kami sebagai pewaris Al Jam’iyatul Washliyah bisa tetap melanjutkan perjuangan para perintis untuk ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan negeri di masa kini dan masa yang akan datang,” tegasnya.
Menurut DIB, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah jalan yang dipilih oleh Al Washliyah dengan mendirikan sekolah, membangun makhtab dan perguruan tinggi, karena kesadaran kami bahwa masa depan hanya bisa diraih dengan pendidikan yang baik.
“Wahai adik-adikku para siswa-siswi sekolah Al Washliyah, sejarah masa lalu telah ditorehkan oleh para pendahulu kita. Masa kini, kita yang mengukirnya dan masa depan itu ada di tangah kalian semua. Saya tidak pernah ragu dan sangsi terhadap siapa generasi Al Washliyah ke depan yang menggantikan kepemimpinan organisasi. Namun, kami patut bersedih, kalau ke depan kita tidak bisa mencetak sosok seperti Arsyad Thalib Lubis, Ismail Banda, Abdurrahman Shihab serta para tokoh pendiri dan ulama Al Washliyah pendahulu kita. Kita harus mewujudkannya dan Insya Allah pada usia satu abad mendatang,” tegas DIB.
DIB mengucapkan terima kasih kepada guru-guru Al Washliyah, karena berkat jasa para gurulah telah lahir para tokoh-tokoh penting di tanah air.
“Itulah hakekat Al Washliyah. Kita diam-diam terus bekerja dan tidak pernah berandai dan berharap duniawi. Karena kita yakin dan percaya bahwa ketika guru telah melahirkan tokoh besar, maka sebenarnya mereka sudah mempersiapkan ‘fiddun ya hasanah wa fil aakhirati hasanah’,” ujarnya.
Momen itu juga digunakan DIB untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengurus daerah se Sumatera Utara yang telah ikut dalam perjalanan organisasi ini dengan membantu pengurus wilayah menjalankan program kerja yang telah diputuskan dalam Musyawarah Wilayah maupun Rapat Kerja Wilayah.
“Tak lupa terima kasih yang teramat besar saya sampaikan kepada Gubernur Edy Rahmayadi dan Bupati Serdang Bedagai Dharma Wijaya atas bantuannya yang telah diberikan selama ini kepada Al Washliyah. Pak Gubernur telah memberikan perhatian yang teramat besar kepada Al Washliyah, baik dalam bentuk pembangunan fisik sekolah maupun lainnya. Pun begitu dengan Pak Bupati Serdangbedagai yang telah menyiapkan tempat acara dan bantuan lainnya sehingga acara ini dapat berlangsung dan dihadiri oleh ribuan warga Al Washliyah dan undangan lainnya,” kata DIB.
Untuk itu, sebagai ucapan terima kasih, DIB mengajak seluruh warga Al Washliyah untuk berperan serta bersama Gubernur dan kepala daerah dalam menjalankan roda pembangunan di Sumatera Utara.
“Mari kita bantu Gubernur, Bupati dan Walikota baik di sektor pendidikan, pembangunan wilayah yang tentunya akan berimbas kepada selurh warga sumut, bukan saja warga Al Washliyah,” tegas DIB.
Sementara itu, Ketua Panitia Azmi Yuli Sitorus mengatakan, dalam rangkaian acara HUT ke-92 Al Washliyah telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti Lomba MTQ, pentas seni, ziarah kubur para pendiri, tokoh dan ulama Al Washliyah, khataman Al Qur’an di seluruh sekolah Al Washliyah, acara puncak HUT ke-92 di Serdang Bedagai.
“Seluruh kegiatan murni syiar Islam dengan thema ‘Menjaga Persatuan Merawat Moral Bangsa’,” ujarnya.
Acara puncak juga dirangkai dengan penyerahan bantuan dari Pemprov Sumut kepada kelompok nelayan, petani dan pelaku UMKM di Sergai serta pembagian trofi dan pemenang berbagai lomba. (red/mk)