Medankinian.com, Medan – Keberagaman baik etnis, suku dan agama yang dimiliki Kota Medan jangan dijadikan sebagai ancaman. Justru keberagaman yang ada harus menjadi sebuah potensi yang dapat menghadirkan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan ibukota Provinsi Sumatera Utara.
“Sama-sama kita gali potensi dari nikmat keberagaman yang kita miliki ini,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat membuka Silaturahmi Kebangsaan dan Seminar Internasional Moderasi Beragama di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo Medan, Sabtu (1/10/2022).
Dalam kegiatan yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan ini, menantu Presiden RI Joko Widodo itu mengungkapkan, kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Artinya, sambung Bobby, maka semangat kebersamaan dalam keberagaman juga menjadi cerminan butir-butir Pancasila.
“Momentum yang tepat, maka harus dimaknai dengan sesuatu yang tepat pula,” bilangnya di hadapan unsur Forkopimda Kota Medan, tokoh lintas agama, camat se-Kota Medan serta ketua FKUB kabupaten/kota se-Indonesia.
Suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu itu selanjutnya menuturkan, jika selama ini Kota Medan juga disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Oleh karenanya untuk menggambarkan keragaman yang ada, paparnya, setiap Jum’at, ASN di lingkungan Pemko Medan diwajibkan mengenakan pakaian adat dari 12 etnis yang ada di Kota Medan.
“Medan ini kota terbesar ketiga dan banyak yang bilang sebagai miniaturnya Indonesia. Maka itu, kami tetapkan para ASN untuk mengenakan pakaian adat dari 12 etnis yang mewarnai Kota Medan setiap Hari Jum’at. Bahkan, kita minta untuk membelinya langsung kepada okpelaku UMKM,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution yang menetapakan lima program prioritas di masa kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Pemko Medan itu, mengajak semua pihak, terutama warga Kota Medan untuk senantiasa menjaga kerukunan meski hidup dalam bingkai perbedaan.
“Menjunjung tinggi toleransi dan menjaga kerukunan antar sesama adalah tugas kita semua. Ingat, perbedaan bukan ancaman, tapi keberagaman yang harus mendatangkan kebaikan dan keberkahan,” harapnya. (sdf/mk)