Medankinian.com, Medan- Seorang kakek bernama Muhadi (70) akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya di Tulungagung, Jawa Timur , Selasa (28/6/2022).
Kakek Muhadi selama 30 tahun terdampar di Labuhanbatu Sumut saat akan menyeberang ke negeri jiran Malaysia sekira tahun 1993 silam untuk menjadi pekerja migran Indonesia.
Proses kepulangan muhadi difasilitasi oleh Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti dengan menjemput langsung dari Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Labuhanbatu Utara, di mana selama ini kakek tersebut berdomisili yang selanjutnya dibawa ke rumah dinas Kapolres.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti mengatakan proses pemulangan Muhadi akan didampinggi
Aiptu Haris Fadillah personel Kepolisian Resort (Polres) Labuhanbatu yang pertama sekali menelusuri keberadaan keluarga Muhadi.
“Dari Kualanamu terbang pukul 07.30 WIB, dengan Lion Air. Aiptu Haris Fadillah merupakan salah satu orang yang berjasa dalam upaya memulangkan kakek yang sudah 30 tahun terdampar di Labuhanbatu ini,” kata Anhar Arlia Rangkuti, saat melepas keberangkatan Muhadi di halaman Mapolres, Senin (27/6/2022).
Ia menjelaskan Muhadi akan dijemput oleh personil dari Polres Trenggalek, sesampainya di bandara Juanda, Surabaya. Kemudian Muhadi akan diantarkan menuju kediaman keluarganya di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Trenggalek.
Kisah kakek Muhadi ini bermula ketika seorang warga meminta tolong kepada personel polisi Aiptu Haris Fadillah yang kini sedang menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Bilah Hulu, Polres Labuhanbatu.
Dengan memanfaatkan grup Samsat se-Indonesia dimana dirinya dulu pernah bertugas, hanya butuh satu hari personel polisi tersebut mampu mempertemukan Muhadi dengan keluarganya.
Dalam usahanya mempertemukan Muhadi dengan keluarganya, Aiptu Haris juga dibantu personel Bhabinkamtibmas Polsek Bandung, Polres Tulungagung Bripka Endri.
Kakek yang memiliki seorang istri bernama Surti dan empat orang anak ini sebelumnya merupakan warga Desa Kesambi, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Dikisahkan, Muhadi dirinya telah terpisah selama 30 tahun dengan keluarga waktu pergi dari kampung halaman ke Malaysia berniat mencari nafkah untuk keluarga, namun saat diperjalanan mereka tiba di Tanjung Balai Asahan dirinya ditinggal begitu saja oleh calo yang akan memberangkatkannya ke Malaysia.
Dengan harapan agar bisa kembali ke kampung halaman, kakek 4 anak tersebut berusaha mencari kerja, namun setelah upaya pulang kampung pun berulang kali telah dilakukan namun selalu gagal karena selalu tertipu hingga memutuskan tinggal kampung orang di Desa Aek Korsik Kab. Labura.
(Mk/sdf)