Medankinian.com, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengabsen sejumlah Camat yang tak hadir di acara penting bertajuk: Sosialisasi Tim Kewaspadaan Dini pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Penanganan Konflik di Daerah, di Garuda Plaza Hotel Senin (8/11/2021).
“Kita ada 21 camat ini hadir semua ini? Coba diabsen, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Sunggal, Medan Helvetia? Coba ini Pak Ridho (Kabag Tapem) dipastikan kehadirannya ya,” kata Bobby.
Memang pada agenda tersebut, seluruh camat, sekretaris camat dan seluruh lurah diundang hadir. Sebab agenda yang akan disosialisasikan adalah manajemen penanganan masalah.
Bobby Nasution berharap agar masalah dapat diselesaikan mulai dari tingkat wilayah paling kecil yakni kecamatan, kelurahan dan bahkan di tingkat lingkungan. Untuk itu harus dideteksi dan dipahami permasalahan apa yang ada di wilayah masing-masing. Dengan demikian permasalahan yang ada dapat diantisipasi secara dini sehingga tidak sampai membesar.
“Pahami permasalahan yang ada di wilayah kalian masing-masing. Misalkan jika di wilayah kalian saat musim hujan terjadi genangan, coba diwaspadai. Walaupun tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada secara langsung, minimal turunlah ke lapangan,” kata Bobby.
Dengan cepat turun ke lapangan, jelas Bobby, masyarakat akan melihat jika aparatur sipil negara peduli dengan kondisi yang terjadi, termasuk saat terjadi sesuatu yang mengganggu masyarakat, baik kegiatan sosial maupun politik.
Dikatakan Bobby, tenangkanlah hati masyarakat dan catat permasalahan yang ada. “Dengan begitu, kalian bisa memberi masukan kepada Wali Kota sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Dalam rapat yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Sosial M Sofyan serta pimpinan OPD, Bobby Nasution selanjutnya mengingatkan, penyelesaian masalah yang dilakukan harus dimulai dari skala mikro. Selain itu membangun kolaborasi, meningkatkan komunikasi serta mendekatkan diri (berbaur) dengan masyarakat yang ada di lingkungannya masing-masing.
Bobby Nasution kemudian mengungkapkan, Pemko Medan memiliki struktur yang baik. Apabila digunakan dan difungsikan dengan sebaik-baiknya serta ikhlas, orang nomor satu di Pemko Medan ini optimis dapat mendeteksi berbagai potensi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat sekaligus solusi penyelesaiannya.
Apalagi, jelas Bobby, ancaman yang ada di tengah pandemi Covid-19 saat ini masih terus membayangi, begitu juga dengan beberapa kondisi, keadaan serta isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat serta berkembangnya teknologi yang begitu masif.
Diingatkannya, perkembangan teknologi ini memiliki dua sisi yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yakni sisi positif dan negatif. Sebab, teknologi sangat cepat dalam menyebarkan informasi, bahkan tidak sedikit yang menyalahgunakan informasi tersebut sampai ke lapisan masyarakat paling bawah.
“Jangan sampai karena tempat tersebut memiliki citra kurang baik, sehingga menyebabkan orang-orang di dalamnya yang mau melamar kerja menjadi tidak diterima. Apabila hal seperti itu terjadi, maka kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, Kaban Kesbangpol Kota Medan Arjuna Sembiring dalam laporannya menyampaikan, Tim Kewaspadaan Dini yang dibentuk bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan merumuskan kegiatan kewaspadaan dini. Di samping itu, imbuhnya, tim ini juga bertugas mencari, mengumpulkan, mengoordinasikan, dan mengkomunikasikan data maupun informasi dengan unsur intelijen daerah lainnya mengenai potensi, gejala, atau peristiwa timbulnya ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Kota Medan.
“Tim ini juga bertugas memberikan rekomendasi kepada Wali Kota sebagai bahan pencegahan dini terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Medan. Sebenarnya tim ini sudah ada di tingkat kota, namun kita bergerak lagi ke tingkat kecamatan bahkan seterusnya sampai ke tingkat kelurahan. Hal ini dilakukan agar bisa mendeteksi kemungkinan ada permasalahan ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan di lingkungan, kelurahan dan kecamatan masing-masing agar dapat diantisipasi secara dini sehingga tidak semakin membesar,” jelas Arjuna. (sdf/mk)