Medankinian.com, Medan – Anggota DPRD Medan yang tergabung di Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Medan TA 2020 menuding Kadis Pariwisata Kota Medan Drs Agus Suryono kinerja buruk, minim inovasi dan kolaborasi.
Terbukti, hingga saat ini kota Medan minim promosi bahkan tidak memiliki wisata andalan yang menjadi pemikat para wisatawan.
“Kadis Pariwisata jangan menjadi pelengkap saja tetapi harus mampu berkreasi dan inovasi melakukan kolaborasi dengan semua pihak. Sehingga, tempat dan jenis wisata menggeliat di Kota Medan dan mampu mendatangkan wisatawan,” ujar Ketua Pansus LKPJ Roby Barus SE MAP saat rapat pembahasan LKPJ TA Walikota Medan TA 2020 di ruang banggar gedung DPRD Medan, Senin sore (12/4).
Dikatakan Roby, masih banyak wisata sejarah, budaya, agama dan kuliner yang belum dikelola maksimal. Begitu juga hasil kerajinan pelaku usahan UMKM tidak dibina dengan baik. “Kota Medan gudang semua itu tetapi Kadis Pariwisata tidak mampu membangkitkan itu,” kesal Roby.
Sorotan yang sama juga disampaikan anggota Pansus Wong Cun Sen, politisi PDI P itu menuding Kadis Pariwisata tidak memiliki kreatifitas menjadikan wisata di Medan. Wong Cun Sen menyebut Kadis Pariwisata tidak kreatif mengelola sehingga pariwisata di Medan maju sehingga mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kadis tidak memiliki kemampuan menggali potensi PAD dari dunia pariwisata, pemahamannya sangat rendah. Banyak situs sejarah yang terabaikan dan sarana prasarana objek wisata yang sangat vital terabaikan,” tandas Wong Cun Sen.
Sama halnya dengan anggota Pansus lainya Edi Saputra, anggotota Fraksi PAN DPRD Medan ini tidak inovatif menggali potensi PAD dari dunia wisata. Pada hal Kota Medan sebagai kota ke 3 terbesar di Indonesia namun tidak memiliki andalan wisata.
Menurut Edi, sangat membutuhkan keseriusan pengelolaan pariwisata di Medan sehingga ke depan lebih baik. “Apalagi dengan program yang dicanangkan Walikota Medan Bobby Nasution, ingin percepatan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan warganya,” ujar Edi.
Diharapkan Edi, Kadis Pariwisata harus memiliki kemampuan menggenjot PAD dari pariwisata dan memperbanyak promosi lewat apa saja terutama IT. “Ketika menyebut Kota Medan, orang bisa ingat dan harus ada yang bisa dibanggakan,” timpalnya.
Sedikit berbeda dengan anggota Pansus lainnya yakni Haris Kelana, selain mempopulerkan wisata kuliner juga ditekankan agar situs sejarah Cina di Medan Marelan supaya dikelola dengan baik.
“Perlu kolaborasi Pemko Medan dengan pemilik situs kota Cina guna pengelolaan lebih baik. Banyak cara sehingga situs kota Cina bisa mendatangkan wisata. Semua itu butuh camour tangan Pemko Medan,” tandas Haris.
Menyahuti sorotan dewan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Drs Agus Suryono mengatakan, sorotan dewan akan menjadi masukan. Ke depannya tetap mengharapkan dukungan dan kerjasama pihak legislatif dan lembaga lainnya.
(mk/riz)