Medankinian.com, Medan– Di tengah pandemi yang terus menerus menderu bagaikan suara klakson di tengah kota, Medan kembali menelurkan karya. Ronald mementaskan monolog Binikku.
Naskah yang cukup mengena di saat pandemi sekarang ini. Ronald menawarkan cerita yang muncul dari situasi Covid yang berdampak pada kehidupan berumah tangga.
Adalah Bobby, seorang suami muda yang sudah memiliki anak tiga, gegara Covid harus dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Cerita pun mengalir bagaimana pasangan muda yang terjebak dalam dilema ekonomi rumah tangga, tipikal kaum urban kota.
Sementara Bob sapaan untuknya terpaksa berganti peran dengan biniknya untuk mengurus rumah. Perang batin pun berkecamuk, dalam dirinya, anaknya yang masih bayi, dering hape, nostalgia, dan suramnya menatap hari esok yang kabur, harus dilewati dengan ketabahan di tengah samudera yang luas. Bob harus ikhlas menjalani itu semua.
Ronald cukup berhasil membawakan tokoh yang ia ciptakan sendiri. Ia bisa bermain karakter Melayu, Jawa, perempuan, orang tua, mertua, dalam sekejap, jelas perlu kerja keras.
Walaupun tetap saja catatan-catatan sebagai evaluasi ke depannya, seperti stamina yang menurun sampai beberapa bagian adegan yang terkesan terburu-buru serta kondisi tempat yang masih pas-pas an dan ala kadarnya sehingga belum representatif dijadikan tempat pertunjukan drama yang apik.
Pertunjukan ini merupakan rancangan acara yang diselenggarakan Bengkel Monolog di Taman Budaya Sumatera Utara Jalan Gatot Subroto pada tanggal 26 februari 2020 pada jumat malam pukul 20.00.
Penonton yang biasa berdesakan harus dibatasi jumlah dan bermasker ria. Sehingga tidak menembus angka 50 di dalam ruangan.
Namun, demikian antusiasme mereka tetap terjaga sampai akhir pertunjukan.
(MK/sdf)