Menu

Mode Gelap

Medan · 27 Okt 2022 14:06 WIB

Bobby Nasution Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting


					Bobby Nasution Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Perbesar

Medankinian.com, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Medan. Pengukuhan ini dilakukan langsung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku BAAS Nasional dalam acara Pencanangan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu (MBKKT) dan Pengukuhan BAAS Kota Medan Tahun 2022 di Lapangan Kantor Pelindo Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kamis (27/10/2022).

Kegiatan yang digelar atas kerjasama Pemko Medan dan Kodim 0201/Medan ini bertujuan untuk memberi perhatian, penanganan dan pendampingan kepada anak stunting di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Oleh karenanya, selain Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Cardin, pengukuhan juga dilakukan kepada seluruh pimpinan unsur Forkopimda Kota Medan serta Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu M Bobby Afif Nasution selaku ibu asuh anak stunting.

Dalam sambutannya, Bobby Nasution mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk saat ini sangat pesat dan berpotensi munculnya berbagai masalah. Untuk itu, sambung Bobby, pemerintah terus berusaha mengatasi dan menekan pertumbuhan penduduk, salah satu usahanya adalah dengan program keluarga berencana.

“Hal tersebut menjadi dasar kegiatan momentum TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Kota Medan yang digagas oleh Pemko Medan melalui OPD terkait dan berkolaborasi dengan TNI Angkatan Darat melalui Kodim 02/01 Medan untuk bersama mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera lewat percepatan penurunan stunting di Kota Medan,” kata Bobby Nasution.

Menantu Presiden RI Joko Widodo itu mengungkapkan, momentum TNI MBKKT Kota Medan adalah salah satu program lintas sektoral untuk meningkatkan capaian program pembangunan keluarga berencana. Oleh sebab itu, terangnya, kegiatan turut dirangkai dengan pengukuhan atau penyematan ayah dan ibu asuh anak stunting di Kota Medan. Sebab, dalam hal penanganan stunting, Pemko Medan selain menggunakan program yang dimiliki juga terus mengajak seluruh stakeholder yang ada di Kota Medan untuk sama-sama mengentaskan stunting.

“Kami selalu menyuarakan, selalu mengajak stakeholder untuk bisa menjadi orangtua asuh bagi anak anak stunting yang ada di Kota Medan, sehingga kami lupa kalau diri kami belum menjadi orang tua asuh sedangkan kami sibuk menyematkan orang lain untuk jadi orangtua asuh. Oleh karena itu, dengan dasar ini kami berkolaborasi dengan Forkopimda Kota Medan untuk menjadikan diri kami sebagai orang tua asuh, agar benar-benar apa yang kami ajak, apa yang kami suarakan kepada seluruh stakeholder sudah kami mulai dari diri kami sendiri,” ungkapnya.

Di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo yang turut hadir, orang nomor satu di Pemko Medan itu mengaku di tahun 2020 Pemko Medan menganggarkan Rp70 Milyar untuk penanganan stunting.

Kemudian, di tahun 2021 untuk penganggaran penanganan stunting di seluruh dinas di Kota Medan sebesar Rp. 105 Milyar lebih dan di tahun 2022 diangarkan sebesar Rp. 198 Milyar lebih untuk 550 balita penderita stunting.

“Dan Alhamdulillah, di 2022 ini anak stunting di Kota Medan sudah berkurang. Oleh karena itu pembagian orang tua asuh juga sudah berkurang dan hari ini anak stunting yang ada di Kota Medan berjumlah 364 anak,” ungkapnya.

Pria yang sudah dikaruniai tiga orang anak tersebut mengaku, orang tua suh yang dicanangkan bukan hanya sekadar pelabelan semata. Artinya, seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemko Medan dan seluruh Forkopimda yang ditetapkan sebagai BAAS bahkan didudukan berdampingan dengan orangtua dari anak yang diasuhnya. Hal ini dimaksudkan agar para orang tua yang anaknya menderita stunting bisa mudah berkomunikasi dengan para orang tua asuh masing-masing.

“Jadi ingin saya sampaikan kepada orangtua yang anaknya masih dalam kategori stunting, itu yang disebelahnya silahkan dihubungi, minta nomor telponnya, komunikasi secara langsung. Selain agar seluruh anak bisa bebas stunting, ini juga kami lakukan sebagai data dasar untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat karena tentunya stunting ini berkaitan erat juga dengan kondisi ekonomi,” ujarnya.

Selanjutnya, imbuh Bobby, para orang tua berkewajiban setiap bulannya memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp.500.000 bagi masing-masing anak asuhnya. Sejalan dengan itu, penanganan stunting juga akan dilakukan dengan program- program pengentasan kemiskinan ekstrim.

“Nanti bantuan akan diberikan melalui Dinas P2KB Kota Medan dalam bentuk makanan dan mudah-mudahan hal ini bisa efektif kami lakukan. Nanti, akan dilaporkan setiap bulannya ya bu kepada orang tua asuhnya sehingga terlihat perkembangan anak stunting yang mereka bina kenaikannya berapa dan umur berapa, makanannya apa saja dan ini akan direport selama 6 bulan. Apabila 6 bulan sudah keluar dari kategori stunting, kita mulai lagi bantuan selain asupan nutrisi namun bantuan ekonomi kepada orang tuanya dan pendidikan kepada orang tuanya agar mencegah anak anak mereka yang apabila masih berkeinginan memiliki anak ini bisa diberikan pengetahuan bagaimana mencegah stunting,” pungkasnya mengakhiri.

Sementara itu, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan pendampingan dari para pimpinan lembaga, institusi dan instansi kepada anak stunting di Kota Medan yang dilakukan oleh Bobby Nasution menjadi terobosan yang sangat signifikan.

Untuk itu, terang Dudung, pihaknya juga telah menyampaikan kepada Pangdam I/BB agar pejabat di wilayah Kodam I/BB juga ikut memberikan pendampingan kepada anak-anak stunting untuk membantu pemerintah daerah.

“Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pak Bobby selaku Wali Kota ini sudah luar biasa menurut saya. Namun, upaya penanganan harus bekerja sama dengan Pemda. Karena memang ini ranahnya Pemda. Dan setelahh saya dikukuhkan oleh Kepala BKKBN sebagai bapak asuh stunting maka saya turunkan ke bawah Pangdam, Danrem, Dandim sampai tingkat koramil harus menjadi bapak asuh bagi anak stunting,” jelas Dudung. (sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Peringati HGN 2024, Lailatul Badri: Guru Hebat, Indonesia Kuat

25 November 2024 - 21:01 WIB

Banyak Undangan C6 Belum Diterima, Dewan Pesimis Kehadiran Masyarakat di Pilkada 2024

25 November 2024 - 20:49 WIB

Peringati Hari Guru Nasional, Bobby Nasution Berbusana Adat Tradisional

25 November 2024 - 20:46 WIB

Penertiban APK Dimulai 24-26 November 2024, Pemko Medan Harap Semua Pihak Saling Berkolaborasi

20 November 2024 - 21:26 WIB

Topan Ikuti Rakor Penyelesaian Permasalahan SIB di Lingkungan Kemendagri

20 November 2024 - 21:22 WIB

Antisipasi Kehilangan di Parkiran Taman Cadika, Kendaraan Roda Dua Wajib Tunjukkan STNK

18 November 2024 - 13:31 WIB

Trending di Medan