Spoiler One Piece 1165: Kebenaran di Balik Kematian Tragis Rocks

Medankinian.com, Medan– Spoiler One Piece 1165 menceritakan bagaimana Garp dan Roger ternyata tidak bertarung untuk membunuh Rocks, melainkan ingin menyelamatkannya dari penderitaan.

One Piece 1165 akhirnya menampilkan secara langsung momen legendaris yang dulu hanya disebut oleh Sengoku di bab 957, saat Gol D. Roger dan Monkey D. Garp kerja sama melawan Rocks D. Xebec dalam insiden God Valley yang mengguncang sejarah dunia.

Namun ternyata, kebenaran di balik peristiwa itu jauh lebih tragis dari sekadar kemenangan dua legenda.

Alih-alih pertarungan heroik melawan monster, One Piece 1165 justru menghadirkan dua petarung yang terpaksa mengakhiri seseorang yang ingin mereka selamatkan.

“Hei Rocks! Baik wujud maupun kutukanmu itu, apakah tidak ada cara untuk menghilangkannya?!” tanya Garp sambil menghajar Rocks.

“Ayo sadarlah!!” seru Gol D. Roger ketika dia menebas rivalnya itu.

Dari dua seruan itu Garp dan Roger sebenarnya tidak berniat membunuh.

Mereka tidak melihat Rocks sebagai musuh, tapi sebagai sesama manusia yang sedang tersiksa di luar kendalinya.

Kalau ada cara untuk menyelamatkannya, mereka pasti akan mencobanya, tapi waktu dan situasi tak memberi mereka kesempatan.

Sementara tubuh mereka semakin terluka dan kelelahan, Rocks terus mengamuk tanpa jeda.

Akhirnya, dua legenda itu hanya punya satu pilihan tersisa.

Dengan tekad berat dan luka di seluruh tubuh, Roger mengerahkan “Hi no Kagutsuchi no Eisu,” sementara Garp melepaskan “Infinitum Explosion.” Benturan kekuatan itu mengguncang langit dan menghancurkan tubuh Rocks D. Xebec untuk mengakhiri penderitaan bajak laut hebat itu.

Yang paling pahit dari insiden ini adalah. hanya Garp dan Roger yang benar-benar memahami penderitaan Rocks.

Keduanya bisa mendengar Voice of All Things, Suara Segala Sesuatu. Dengan itu mereka bisa mendengar luka hati Rocks yang tak bisa mengendalikan dirinya lagi, sementara Bajak Laut Rocks lain, termasuk Kaido dan Edward Newgate yang selama ini sangat loyal pada kapten mereka, tidak mendengar jeritan itu.

Bagi mereka, Rocks mendadak menyerang tanpa alasan. Mereka hanya melihat kegilaan, bukan penderitaan. Dan di situlah letak tragedinya.

Selain itu, eksekusi Rocks menjadi bukti betapa mengerikannya Domi Reversi.

Selama Imu tidak mencabut kutukannya, satu-satunya cara untuk menghentikan korban yang dikendalikan adalah membunuhnya.

Membunuh bukan karena benci, tapi karena tak ada jalan lain.

Fans pun kini berharap bahwa Hito Hito no Mi, Model: Nika akan membawa jalan baru untuk memulihkan korban Domi Reversi.

Karena kalau tidak, Dorry dan Brogy (yang kini juga menjadi korban Domi Reversi di Elbaf) bisa saja berakhir sama seperti Rocks: tewas di tangan orang yang ingin menyelamatkannya.

Dan mungkin inilah alasan Roger dan Garp tak pernah membanggakan kemenangan itu.

Ya, segelintir yang tahu kenyataan soal Insiden God Valley menyebut mereka pahlawan.

Tapi mereka tahu betul itu bukan kemenangan. Itu kegagalan untuk menolong seorang pria yang hendak mereka coba selamatkan.

Rocks D. Xebec dalam wujud iblis terus beregenerasi, setiap luka yang dibuat oleh Roger dan Garp langsung pulih.

Namun dialog Roger dan Garp memberi petunjuk penting tentang mekanisme Haoshoku Haki tingkat lanjut.

Roger menegaskan bahwa kekuatan Buah Iblis sekalipun seharusnya tidak bisa menahan serangan yang dilapisi Busoshoku Haki, apalagi ketika disertai Haoshoku tingkat tinggi.

Tapi Garp segera menyadari masalahnya, Rocks pun melapisi dirinya dengan Haoshoku Haki untuk melindungi tubuhnya.

Akibatnya, Haki serangan mereka seolah “diserap” oleh Haki pertahanan Rocks, saling meniadakan.

Solusinya hanya satu meningkatkan “massa” Haoshoku Haki hingga bisa menembus lapisan pertahanan lawan.

Karena itu, Roger dan Garp memutuskan mempertaruhkan seluruh kekuatan mereka mengerahkan Haoshoku Haki dalam bentuk paling murni dan pekat untuk serangan terakhir: “Hi no Kagutsuchi no Eisu” milik Roger, dan “Infinitum Explosion” milik Garp.

Menariknya, teknik ini bisa jadi memberi petunjuk tentang rahasia keabadian para Gorosei.

Mereka semua tampaknya memiliki Haoshoku Haki luar biasa kuat, bahkan Topman Warcury bisa memancarkannya hingga terasa dari kejauhan.

Bukan tak mungkin, mereka menggunakan Haoshoku Haki terus-menerus. Ditambah dengan kekuatan regenerasi yang mereka miliki, ini jadi melindungi tubuh mereka dari kehancuran total.

Kalau benar begitu, peringatan Scopper Gaban di bab 1152 kepada Luffy kini terasa masuk akal: “Pikirkan bagaimana kau menggunakan Haoshoku Haki-mu.”

Mungkin maksudnya bukan sekadar soal kontrol tenaga, melainkan bagaimana memusatkan Haoshoku Haki dengan tepat agar bisa menembus pertahanan para ‘dewa’ seperti God’s Knight, Gorosei, atau bahkan Imu.

Di bab 1165, ketika Roger dan Garp masih bertarung melawan Rocks di tengah reruntuhan God Valley, para bajak laut besar satu per satu meninggalkan pulau.

“Kelompok Bajak Laut Rocks tamat di sini!” seru Shiki the Golden Lion.

Kyo the Silver Axe, Shiki, Edward Newgate, Charlotte Linlin, Kaido, semua memilih jalan masing-masing.

Momen itu menjadi akhir resmi Bajak Laut Rocks, sekaligus kelahiran para legenda baru yang kelak mengguncang dunia dengan nama dan benderanya sendiri. (MK/sdf)