Medankinian.com, Medan – Tuan rumah PSMS Medan harus menelan kekalahan dari tamunya Garudayaksa.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025) malam, PSMS Medan takluk dengan skor 2-0.
Laga kedua tim papan atas Grup 1 ini dicederai dengan keputusan kontroversial pengadil lapangan dengan dua hadiah penalti yang diberikan kepada tim milik Presiden RI, Prabowo Subianto.
Keputusannya tak hanya merugikan tuan rumah namun juga mengundang reaksi kekecewaan dari fans setia PSMS Medan.
Bahkan, beberapa insiden kericuhan kecil terjadi di pinggir lapangan akibat keputusan wasit pada laga tersebut.
Kemenangan Garudayaksa makin memperlebar jarak poin klasemen sementara.
Garudayaksa semakin kokoh di puncak dengan torehan 20 poin sementara PSMS mengumpulkan 12 poin dari tujuh laga yang dilakoni.
Dalam kesempatan tersebut, Welliansyah memohon maaf kepada warga Sumut dan suporter belum bisa memberikan yang terbaik.
“Pemain sudah bermain baik. Tapi kondisi ketinggalan 1-0 lewat penalti anak-anak sudah drop. Di babak kedua saya coba bangkitkan semangat. Nah untuk wasit saya enggak bisa komentari. Sekali lagi kami mohon maaf,” tutur Welli.
Erwin Gutawa sang pemain bertahan kecewa dengan keputusan wasit.
Namun begitu, Erwin berharap kinerja wasit lebih baik lagi.
“Saya juga minta maaf pada suporter. Kita sudah memberikan segalanya di lapangan. Saya minta kinerja dan keputusan wasit harus diperbaiki,” tutup Erwin.
Sementara itu, pelatih Garudayaksa, Khamid Mulyono mengucapkan rasa syukurnya bisa mencuri poin di kandang lawan.
“Alhamdulillah sesuai misi kita bisa mencuri angka di kandang lawan. Kita juga sudah melihat dimana kelebihan dan kekurangan tim lawan (PSMS). Untuk keputusan wasit kita tidak bisa menghakimi. VAR sudah ada,” ungkap Khamid. (MK/sdf)