Netflix Suguhkan Serial Legendaris Peaky Blinders : Kisah Geng Kriminal di Birmingham

Medankinian.com, Medan- Peaky Blinders merupakan serial legendaris yang mengisahkan geng kriminal asal Inggris. Serial yang berlatar di Birmingham pada tahun 1920-an, setelah Perang Dunia 1 ini dipastikan berlanjut lewat sekuel terbarunya yang akan digarap oleh Netflix. 

Kabar gembira bagi para penggemar keluarga Shelby, apalagi sang aktor utama Cillian Murphy kembali hadir, tidak hanya sebagai pemeran utama di series ini, tetapi ia juga menjadi produser eksekutif.

Series ini terkenal karena nuansa sejarahnya yang kuat, gaya kostum yang khas, dialog tajam, dan soundtrack modern yang kontras dengan settingan klasiknya.

Ceritanya berfokus pada keluarga Shelby, sebuah geng yang dipimpin oleh Thomas Shelby, diperankan oleh Cillian Murphy.

Ia membangun kekuasaan melalui bisnis illegal, politik, dan intrik kriminal.

Popularitasnya membuat Peaky Blinders jadi salah satu drama Inggris yang paling berpengaruh dalam dekade terakhir.

Sebelum menyambut sekuel terbarunya, ada banyak fakta-fakta menarik mengenai Peaky Blinders yang membuat series ini begitu ikonik.

Mulai dari kisah nyata geng Birmingham di tahun 1920-an, detail kostum otentik, hingga pengaruh musik modern yang sangat menyatu dengan nuansa klasik era gangster.

Nama Peaky Blinders rupanya terinspirasi dari geng criminal yang benar-benar ada di Birmingham pada akhir abad ke-19 hingga awal 20 an.

Konon katanya, nama ini berasal dari kebiasaan geng menyelipkan silet di topi datar mereka, yang nantinya digunakan untuk melukai lawan mereka

Sebagai orang yang memerankan pemeran utama, yaitu Thomas Shelby. Cillian Murphy merokok sampai lebih dari 3000 batang rokok herbal selama syuting agar terlihat realistis.

Setiap wardrobe seperti jas, topi, bahkan sampai aksesori dibuat meniru gaya pria kelas pekerja Inggris di tahun 1920-an, sehingga menambahkan nuansa klasik dan mewah.

Meski berlatarkan tahun 1920-an, serial ini menggunakan musik modern dari band Arctic Monkeys, Nick Cave, hingga David Bowie. Kontras seperti inilah yang membuat series ini semakin unik. (MK/sdf)