Gempuran Militer Israel Terhadap Warga Palestina, 123 Orang Tewas Dalam Sehari

Medankinian.com, Gaza– Militer Israel terus melakukan aksi genosida terhadap warga Palestina. Informasi terkini, gempuran israel menyebabkan 123 orang meninggal dunia dalam sehari. 

 

Dilansir Reuters, Kamis (14/8/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas dalam 24 jam terakhir merupakan yang terburuk dalam seminggu.

 

Gempuran Israel kali ini membuat jumlah korban jiwa meningkat banyak.

 

Sepanjang gempuran Israel, Hamas dilaporkan mengadakan pembicaraan lanjutan dengan mediator Mesir. Pembicaraan ini terkait dengan upaya gencatan senjata.

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diketahui menyerang Gaza dalam upaya mengambil alih Gaza.

 

Dia meminta warga Palestina pergi dari tanah itu.

 

“Mereka tidak akan diusir, mereka akan diizinkan keluar,” ujarnya kepada saluran televisi Israel i24NEWS.

 

“Semua orang yang peduli terhadap Palestina dan mengatakan ingin membantu Palestina harus membuka pintu gerbang mereka dan berhenti menguliahi kami,” tambahnya.

 

Rencana Israel untuk merebut kembali Kota Gaza-yang direbutnya pada awal perang sebelum ditarik-kemungkinan masih beberapa minggu lagi, kata para pejabat.

 

Artinya, gencatan senjata masih mungkin terjadi meskipun perundingan masih tersendat dan konflik masih berkecamuk.

 

Pesawat dan Tank Israel Bombardir Wilayah Timur Gaza

 

Diketahui, pesawat dan tank Israel membombardir wilayah timur Kota Gaza dengan hebat.

 

Warga sekitar mengatakan banyak rumah hancur di lingkungan Zeitoun dan Shejaia semalaman.

 

Rumah sakit Al-Ahli mengatakan 12 orang tewas dalam serangan udara di sebuah rumah di Zeitoun.

 

Tank-tank juga menghancurkan beberapa rumah di timur Khan Younis di Gaza selatan, sementara di pusat kota, tembakan Israel menewaskan sembilan pencari bantuan dalam dua insiden terpisah.

 

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan delapan orang termasuk tiga anak-anak, meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi di Gaza dalam 24 jam terakhir.

 

Dengan demikian, total korban tewas menjadi 235 orang, termasuk 106 anak-anak, sejak perang dimulai. (MK/sdf)