Harumkan Nama Indonesia di Thailand, 3 Tim Inovasi SMA YPSA Sabet Medali Emas dan Perak
Medankinian.com, Medan– Sebanyak 21 siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah terbagi dalam 3 tim berhasil meraih 1 medali Emas dan 2 medali Perak
dalam event International Intelectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition, Thailand Inventors Day 2025 di Bangkok.
Para siswa SMA YPSA ini yang telah kembali ke tanah air disambut kepala SMA Shafiyyatul Dahliana, S.Pd., M.M., di bandara International Kualanamu, Jumat (7/2/2025).
“Event adu riset inovasi ini diselenggarakan National Research Council of Thailand (NRCT) Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) pada tanggal 2-6 Februari 2025 ini, siswa kita meraih 1 medali emas ditambah Special Invention Presentation dan 2 medali Perak ditambah 1 penghargaan lainnya”, kata Dahliana.
“Tim LEAFLYZER meraih Gold Medal dan Special Invention Presentation yang beranggotakan Mhd Hadid Luthfi Kahfi, Alika Alfindy Ramadhani, Nazla Aurora Avysha, M. Kinto Kekar Satria Simbolon, M. Raziq Yendrian, Muhammas Bambang Radityo, dan Muhammad Athallah Rafif Ulhaq. Produk Leaflyzer adalah Sebuah Pot Pintar yang menggunakan Sistem Internet of Things (IoT) yang dapat memonitor kondisi tanaman secara langsung mau pun lewat Aplikasi. Leaflyzer memiliki fasilitas yaitu Menyiram Tanaman Secara Otomatis. Leaflyzer memiliki tujuan untuk membantu orang dalam Merawat tanamannya meski dalam keadaan yang sibuk dalam Urbanisasi yang meningkat pesat” terang Dahliana.
Dahliana melanjutkan, tim kedua dengan inovasi VINIFERAN meraih Silver Medal dan Leading Innovation Awards From Macao Innovation and Invention Association. Tim ini digawangi Bintang Adzkira Alamsyah, Inaya Putri Koesmairah, Farisa Arlita Putri Nasution, Namira Zahrah Negara, Fara Calya Zahra Siregar, M. Gifarisa Mulia Siregar, dan Sulthan Syafiq.
Inovasi Viniferan adalah deodoran berbahan dasar kulit buah anggur yang bertujuan untuk menangkal bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat pada kulit ketiak. Pemilihan kulit buah anggur di dukung juga oleh Sustainable Development Goals yang menyatakan bahwa pemanfaatan limbah menjadi sebuah produk akan bernilai jual tinggi atau bermanfaat.
Tim ketiga dengan inovasi BEOFICIN meraih Silver Medal dengan anggota tim yaitu Prita Naurah Putriya, Nayyara Nazifah Harris, Ratu Khaivi Nasution, Vathana Mahira Ilmi, Nasya Safa Caluella, Daffa Raqilla Gantari, Halil Azka
Produk Beoficin adalah asbes ramah lingkungan yang terbuat dari ampas tebu dan serabut kelapa. Inovasi ini dibuat untuk mengurangi pemicu penyakit asbestosis (penyakit saluran pernapasan) yang dapat di peroleh dari limbah rumah tangga dengan bahan yang mudah diperoleh dengan harga yang murah namun mempunyai kualitas tinggi.
Kompetisi di Negeri Gajah Putih itu menjadi salah satu ajang inovasi terbesar yang didukung tiga kementerian Pemerintah Thailand.
“Kompetisi ini sangat besar, tidak hanya diikuti oleh siswa dan mahasiswa, tetapi dosen inventor. Capaian ini tentunya sangat membanggakan dan menambah jumlah prestasi internasional SMA YPSA”, Akhiri Dahliana.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMA YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
(MK/sdf)