Medankinian.com, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan Panen Raya Padi di Kelurahan Mabar Hilir Pasar IV Kecamatan Medan Deli, Kamis (12/9) sore. Meskipun bukan sektor primadona di Medan, Wali Kota mengharapkan pertanian dapat terus berkembang.
Menurut Bobby Nasution, sektor pertanian berkaitan dengan pangan. “Dan ketahanan pangan menjadi program utama ke depan,” ucap Bobby Nasution usai memanen.
Kegiatan yang dihadiri antara lain unsur Forkopimda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Gelora Kurnia Putra Ginting, Kelompok Tani se-Kota Medan ini dirangkaikan dengan Penyerahan Bantuan Sarana Produksi Pertanian kepada Kelompok Tani. Dengan mengendarai sepeda motor Bobby Nasution bergerak dari areal persawahan menuju lokasi penyerahan bantuan itu.
Bantuan yang disalurkan berupa 40 unit pompa air untuk 11 kelompok tani dan 2,5 ton benih padi untuk 100 hektar lahan sawah.
Saat itu, Bobby Nasution juga membuka sesi dialog dengan para petani. “Kami tidak ingin banyak bicara, bapak ibu yang bicara. Kami ingin dengar keluhan, masukan dari bapak dan ibu,” ucapnya.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan para petani. Berbagai Keluhan dan aspirasi pun disampaikan, di antara lain soal keterbatasan lahan dan peralatan, irigasi, dan harga jual.
Adalah Irwanto dari Kelompok Tani Serasi Medan Deli dan Suparmin Sri Rejeki Medan Selayang yang memohon bantuan traktor R4. Permintaan ini dikabulkan Wali Kota.
Terkait soal keluhan harga jual hasil panen yang rendah, Bobby Nasution mendorong gabungan kelompok tani menjalin kerja sama dengan PUD Pasar Medan tentang pembelian hasil panen petani.
“Dengan adanya kerja sama ini hasil panen petani bisa dibeli Pemko melalui PUD Pasar,” ucap Bobby Nasution.
Setelah menanggapi aspirasi petani, Bobby Nasution pun mengajukan kuis. Pertanyaannya, nama ibu kota baru negara Indonesia.
Suharno anggota Kelompok Tani Sadar Tani Medan Deli mengancung tangan. Dia mendapat kesempatan menjawab. Namun sebelum menjawab, Suharno menyampaikan aspirasi tentang kelompoknya yang membutuhkan mesin komben.
Setelah menyampaikan aspirasi, dia menjawab pertanyaan itu. “Nusantara,” sebutnya.
Jawaban ini benar. Bobby Nasution pun memberikan tiga pilihan hadiah.
“Mau mesin komben, sepeda motor, atau umrah?” tanya Bobby Nasution.
Setelah beberapa saat terdiam, Suharno pun menjawab, “Kalau saya pribadi ingin umrah, tapi karena kelompok kami membutuhkan mesin komben, saya pilih mesin komben,” ucapnya tegas disambut tepuk tangan rekan-rekan petani.
Bobby Nasution tersenyum. “Baik. Akan kita berikan mesin komben sebagaimana pilihan Bapak. Dan atas kebesaran jiwa Bapak, hadiah umrah tetap saya berikan untuk Bapak…”
Mendengar jawaban Bobby Nasution seluruh hadirin pun kembali bertepuk tangan.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Medan. Dalam laporannya, Kadis Gelora Kurnia Putra Ginting menyampaikan kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi sekaligus memotivasi kelompok tani Medan terus meningkatkan semangat dalam mengelola usaha tani.
“Selain itu untuk mendorong kelompok tani untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi sawah dengan memberikan sarana produksi pertanian,” ungkapnya.
Gelora mengharapkan bantuan ini mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan meningkatkan hasil panen padi di Medan.
(sdf/mk)