Medankinian.com, Medan – Komisi II DPRD Medan mengklaim angka kemiskinan di Kota Medan alami penurunan 0,06 persen. Meski alami penurunan, pihak Komisi II menilai, Pemko belum maksimal dalam menjalankan program menurunkan angka kemiskinan di Medan.
Menurut anggota Komisi II DPRD Medan Syaiful Ramadhan mengatakan, angka kemiskinan di Kota Medan masih mencapai 7,94 persen.
“Ini berdasarkan datan Badan Pusat Statisik (BPS) Sumut pada tahun 2024 masih 7,94 persen penduduk miskin di Kota Medan,” jelasnya, kemarin (1/9/2024).
Data ini, kata Syaiful, berdasarkan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan Kota Medan.
“Persentase ini menurun 0,06 poin jika dibandingkan dengan persentase penduduk miskin pada tahun 2023 sebesar 8 persen,” ucapnya.
Menurutnya, ada banyak program Pemko Medan untuk mengatasi kemiskinan. Hanya saja, belum berjalan dengan maksimal.
“Meski angka kemiskinan menurun, tetapi kita bisa lihat jumlah karyawan yg di PHK meningkat. Masih banyak yang harus dibenahi Pemko Medan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini,” katanya.
Dijelaskan Syaiful, ada banyak yang menjadi penyebab dan faktor kemiskinan yang terjadi di Kota Medan.
“Angka kemiskinan dapat meningkat karena beberapa faktor, di antaranya: Kenaikan harga BBM dan bahan pokok, tingginya angka PHK, Kebijakan pembangunan yang tidak menjangkau semua lapisan masyarakat hingga Rendahnya tingkat kesehatan dan gizi,” tuturnya.
Untuk itu, Pemko Medan perlu membenahi beberapa program, agar angka kemiskinan di Kota Medan terus alami penurunan.
“Seperti yang saya katakan, saat ini Pemko lebih fokus ke pembangunan infrastruktur. Seharusnya Pemko lebih mengutamakan program yang bisa langsung dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Saat ini diakuinya ada banyak program Pemko Medan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Kota Medan.
“Saya melihat program pemko medan sudah cukup baik, tinggal lagi perlu penambahan anggaran untuk program-program penanggulangan kemiskinan,” ucapnya.
Sebab dari sejumlah program tersebut, masih banyak masyarakat yang belum merasakan bantuan dari Pemko Medan.
“Artinya program itu sudah berjalan seperti pemberian modal usaha untuk para pelaku UMKM, bantuan pendidikan, program penanganan gizi untuk anak stunting. Semua sudah berjalan. Hanya saja,karena keterbatasan anggaran, masyarakat yang merasakan program ini pun terbatas,” ucapnya. (sdf/mk)