Medankinian.com, Medan – Kinerja IHSG mengalami tekanan yang cukup besar di sesi perdagangan kedua. Kinerja IHSG yang sempat menyentuh 7.275 di sesi perdagangan pertama, mengalami pembalikan arah di sesi perdagangan kedua. Bahkan IHSG sempat ditransaksikan di zona negatif, hingga menyentuh level 7.213. Namun di masa injury time, IHSG kembali berbalik arah dan ditutup menguat 0.45% di level 7.253,37.
Investor asing membukukan transaksi beli bersih senilai 576 milyar Rupiah. Saham saham di sektor perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBCA menjadi motor penggerak pasar yang mendorong penguatan IHSG pada perdagangan hari ini. IHSG sempat terseret arus pelemahan mayoritas bursa di Asia, dimana indeks bursa Hang Seng memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini.
Disisi lainnya, mata uang rupiah kembali menguat dan menjadi mata uang terbaik di Asia. Rupiah mampu menekan kinerja US Dolar, dimana Rupiah ditutup menguat di level 16.275 per US Dolar. Rupiah yang sempat melemah disesi awal perdagangan, mampu berbalik menekan US Dolar. Bahkan rupiah sempat menguat hingga ke level 16.265 per US Dolarnya.
Disisi lain, harga emas dunia mengalami penguatan ke level $2.364 per ons troy. Kenaikan hagra emas dunia yang cukup signifikan dua hari terakhir justru tidak diikuti dengan Rupiah yang menguat terhadap US Dolar. Ini mengakibatan harga emas bila dihitung dengan menggunakan Rupiah bertahan di level 1.241 juta per gramnya.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)