Bank Sentral Swiss Pangkas Suku Bunga, Rupiah Melemah Dekati 15.800 per US Dolar

Medankinian.com, Medan – Kinerja IHSG di akhir pekan lebih banyak berada di zona merah selama sesi perdagangan berlangsung. Memburuknya kinerja sejumlah kinerja bursa di kawasan asia, menjadi pendorong memburuknya kinerja IHSG pada perdagangan hari ini. Bursa Hang Seng mengalami pelemahan yang paling besar di atas 2%, yang turut diikuti oleh pelemahan sejumlah bursa lainnya seperti shanghai.

Meski demikian, IHSG pada akhir pekan ditutup naik tipis 0.16% di level 7.350,15. IHSG pada dasarnya bergerak relatif stabil, dan diperdagangkan dalam rentang pergerakan yang sangat terbatas dengan kecenderungan melemah selama sesi perdagangan berlangsung. Berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang rupiah justru mengalami tekanan selama sesi perdagangan berlangsung hingga penutupan.

Mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.775 pada sesi perdagangan sore. Mata uang US Dolar memang tengah mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang di Asia pada perdagangan akhir pekan. US Dolar menguat setelah secara mengejutkan Bank Sentral Swiss (SNB) memangkas besaran bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1.5%.

Terlebih US Dolar sejauh ini diuntungkan dengan rilis kinerja fundamental ekonomi yang terbilang masih cukup solid. Kebijakan Bank Sentral Swiss mengukuhkan bahwa pasr keuangan AS memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara lain yang menjadi tujuan investor global.

Sementara itu, harga emas ditransaksikan melemah di kisaran level $2.169 per ons troy. Penguatan US Dolar terhadap sejumlah mata uang di Asia turut menjadi kabar buruk bagi harga emas. Walau demikian, harga emas masih relative stabil jika ditransaksikan dalam mata uang rupiah. Dimana harga emas pada akhir pekan masih bertahan dikisaran 1.1 juta per gramnya.

Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan . (sdf/mk)