Medankinian.com, Medan – Relawan Bobby Nasution (RE-BORN) yang berada di naungan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) berkolaborasi dengan tokoh pedagang se-Kota Medan, mengadakan deklarasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran, Minggu (4/1).
Deklarasi yang diadakan di Jalan Rotan Proyek, Medan Petisah, dihadiri seribuan peserta. Selain deklarasi, acara juga dilanjutkan dengan nonton bareng (nobar) debat Capres terakhir. Acara ini juga dilakukan seribu tanda tangan pedagang di Medan untuk Prabowo-Gibran.
Hadir pada kegiatan ini tokoh pedagang antara lain, Parlin Sianturi, Jhonson T Situmorang, Muklis, Budi, Rizal Ginting, perwakilan Rukun Sembiring, hingga Direktur PT Pilar Grup Indonesia.
Ketua Umum Re-Born M Harahap mengatakan, pihaknya telah menampung aspirasi para pedagang di pasar-pasar Kota Medan. Sebagian besar pedagang siap untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran.
“Sebelumnya, di masing-masing pasar di Kota Medan, juga sudah ada melakukan deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran. Mereka siap memenangkan sebagai presiden dan wakil presiden. Hari ini tegas kami berkumpul seluruhnya menyatakan kebulatan tekad secara resmi dan disaksikan oleh seluruh warga Kota Medan untuk memenangkan pasangan nomor urut 02,” kata M Harahap didampingi Sekretaris Re-Born Budiman Sitepu dan Bendahara Re-Born Siswarno.
Parlin Sianturi, salah seorang tokoh pedagang yang hadir secara tegas mengajak pedagang pasar se-Kota Medan mendukung Prabowo-Gibran. Karena pasangan Prabowo-Gibran dinilai memiliki perhatian besar terhadap ekonomi, khususnya para pedagang. Parlin juga mengajak pedagang dan masyarakat agar pada 14 Februari 2024 datang ke TPS dan menggunakam hak pilih.
“Jangan golput. Datang ke TPS. Coblos Prabowo-Gibran nomor 02 supaya menang satu putaran,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Re-Born Budiman Sitepu mengapresiasi pandangan Prabowo mengenai akan memberi anggaran untuk penyandang disabilitas.
“Ini selaras dengan hasil blusukan kami (Re-Born) saat ke Pasar Sentosa Baru. Mereka, para penyandang disabilitas membutuhkan perhatian terkhusus yang bisa mendorong produktifitas mereka. Semisalnya alat dengar, kursi roda, dan lainnya,” kata Budiman.
Budiman menyinggung persoalan internet dan makan gratis. Dikatakannya yang paling utama adalah makan. Salah satu program Prabowo-Gibran yang memberikan makan siang gratis sudah sangat pas dari pada memilih internet. Karena bagi pedagang, persoalan perut sejengkal sangat perlu, karena tanpa makan akan sulit mencari lembaran rupiah di pasar.
“Soal internet bukan penting toh dahulu tanpa internet bisa berjalan, tapi jika bicara era sekarang paket internet murah dan memang perlu bagi pedagang. Tapi kembali lagi ini bjsa terpenuhi bila perut sejengkal sudah ditutupi,” ucap Budiman.
(sdf/mk)