Medankinian.com, Medan – Keberadaan Bus Listrik Gratis Pemerintah Kota Medan diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya warga Kota Medan. Hal itu terbukti dari tingginya minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi modern tersebut.
“Alhamdulillah, Bus Listrik Gratis Pemko Medan sudah sepekan beroperasi dan minat masyarakat untuk menggunakan bus listrik ini terpantau sangat tinggi,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, Jumat (12/1/2024).
Dikatakan Iswar, dalam sepekan beroperasinya bus listrik gratis Pemko Medan, yakni mulai tanggal 5 Januari hingga 11 Januari 2024, sebanyak 5.917 penumpang tercatat berangkat dari halte keberangkatan awal di Komplek J-City, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor.
“Mulai dari tanggal 5 sampai 11 Januari kemarin, tercatat 5.917 penumpang berangkat dari halte keberangkatan J-City,” ujarnya.
Iswar pun merincikan, di tanggal 5 Januari 2024 sebanyak 937 penumpang berangkat dari halte J-City, 6 Januari sebanyak 935 penumpang, 7 Januari sebanyak 1.095 penumpang, 8 Januari sebanyak 776 penumpang, 9 Januari sebanyak 761 penumpang, 10 Januari sebanyak 599 penumpang, 11 Januari sebanyak 814 penumpang.
“Dan itu hanya jumlah penumpang yang berangkat dari halte keberangkatan awal di J-City, belum ditambah dengan jumlah penumpang yang naik dari halte-halte perhentian,” katanya.
Iswar menjelaskan, keberadaan Bus Listrik Gratis merupakan wujud nyata dari keseriusan Pemko Medan dalam menyediakan alat transportasi modern yang aman, nyaman dan tepat waktu. Diharapkan dengan adanya bus listrik tersebut, masyarakat Kota Medan secara bertahap akan mulai beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke penggunaan alat transportasi umum.
Dengan begitu, angka kemacetan di Kota Medan diharapkan dapat menurun dari waktu ke waktu.
“Mari kita manfaatkan alat transportasi umum yang disiapkan Pemko Medan, termasuk bus listrik gratis yang sudah beroperasi saat ini. Kedepan, Pemko Medan akan terus meningkatkan layanan transportasi umum untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” pungkasnya.
(sdf/mk)
