Medankinian.com, Medan – Sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan, Bobby Nasution langsung fokus terhadap penanganan kebersihan dan menjadikannya salah satu program prioritas yang akan dituntaskan. Selain ingin memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, menantu Presiden Joko Widodo ini ingin mewujudkan Kota Medan yang bersih.
Guna mendukung penanganan kebersihan yang dilakukan, salah satunya, Bobby Nasution melimpahkan sebagian pengelolaan persampahan yang sebelumnya ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan kepada camat dengan diterbitkannya Peraturan Wali Kota Medan No.18/2021. Sebab, Camat dinilai lebih mengetahui kondisi wilayahnya sehingga penanganan sampah yang dilakukan bisa lebih efektif dan maksimal.
Komitmen Bobby Nasution dalam penanganan kebersihan ini pun langsung ditindaklanjuti seluruh jajaran kecamatan, salah satunya Kecamatan Medan Maimun. Melalui Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun bergerak cepat mengatasi permasalahan kebersihan di wilayahnya. Salah satu program andalannya untuk mengatasi sampah diberi nama SERAM (Seser Sampah Malam).
Dikatakan Lurah Aur Fahreza Ksatria Purba, program SERAM ini merupakan program yang dibuat untuk menghindari adanya sampah-sampah liar yang berada di pinggir jalan di Kelurahan Aur. Dengan program ini, diharapkan kebersihan senantiasa terjaga di Kelurahan Aur, baik pagi, siang dan malam hari.
“Program SERAM ini dimulai pukul 20.00 hingga 01.00 WIB dini hari. Tim SERAM yang kita turunkan untuk membersihkan sampah yang dikeluarkan masyarakat malam hari. Artinya, melalui program ini, kita ingin meminimalisir terjadinya potensi sampah liar,” kata Fahreza saat ditemui di Balai Kota Medan, Jumat (5/5).
Sejak program SERAM Malam ini diluncurkan, pria yang akrab disapa Reza ini mengaku hasilnya cukup efektif. Sebab, program ini dapat meminimalisir adanya tumpukan sampah karena masyarakat masih beraktifitas malam hari.
“Program ini cukup efektif karena mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, banyak masyarakat yang masih aktif melakukan aktivitas di Kelurahan Aur. Maka dari itu, kami mulai mengutip sampah hingga jam 01.00 WIB dini hari untuk mengantisipasi adanya sampah liar sekaligus mengantisipasi masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” jelasnya.
Diungkapkan Reza, saat ini mereka masih menggunakan satu unit becak bermotor pengangkut sampah untuk mobilisasi. Oleh karenanya ia akan berupaya untuk melakukan penambahan becak pengangkut sampah lagi sehingga program SERAM memberikan hasil lebih maksimal lagi.
“Sebenarnya ada dua becak pengangkut sampah, namun yang satu sudah terbakar jadi hanya tersisa satu saja. Walaupun begitu, kami akan berupaya menambah armada lagi agar pengangkutan sampah ini dapat semakin efektif,” ungkapnya seraya menyebutkan bahwa setidaknya ada sekitar 3,8 ton sampah perhari yang diangkut di Kelurahan Aur baik siang dan malam hari.
Di samping program SERAM, papar Fahreza, setiap paginya petugas Melati dan Bestari tetap bekerja untuk membersihkan sampah di seluruh wilayah Kelurahan Aur. “Untuk di pagi hari, penanganan sampah yang kami lakukan adalah dengan menurunkan petugas Melati dan Bestari. Mereka tentunya dibantu kepala lingkungan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi sampah yang berserakan lagi,” paparnya.
Selain itu, ucap Fahreza, Kelurahan Aur juga terus mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengatasi persoalan sampah. “Jajaran Kelurahan Aur rutin menggelar gotong royong setiap Sabtu dengan melibatkan unsur kelurahan, kepala lingkungan, stakeholder dan masyarakat. Gotong royong ini kita gilir setiap lingkungan sebagai bentuk edukasi yang kita lakukan agar masyarakat peduli dengan kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan,” terangnya. (sdf/mk)