Harga Emas Berpeluang Cetak Rekor Tertinggi Baru Di Bulan Ini, Rupiah Melemah Di Atas 16.700

Medankinian.com, Medan– Pasar keuangan di Asia pada perdagangan hari ini tidak memiliki banyak agenda ekonomi yang akan dirilis.

Untuk kinerja pasar keuangan di tanah air, pelaku pasar masih akan memanfaatkan sentimen kebijakan BI, dan juga akan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal serta kinerja pasa rkeunagan di Asia pada umumnya.

Pada sesi perdagangan pagi, IHSG dibuka menguat di level 8.705.

Penguatan IHSG terjadi disaat mayoritas bursa di Asia alami tekanan.

Sehingga IHSG berpeluang untuk terseret arus pelemahan mengikuti pelemahan bursa regional.

Pada perdagangan hari ini IHSG diproyeksikan akan ditransaksikan dalam rentang 8.680 hingga 8.740. Sementara itu kinerja mata uang Rupiah pada hari ini ditransaksikan melemah ke level 16.705.

Rupiah alami tekanan seiring dengan kenaikan kinerja USD Index yang sedikit membaik ke level 98.4.

“Sementara kalau dilihat dari imbal hasil US Treasury 10 tahun terjadi penurunan ke level 4.143%. Pelemahan mata uang Rupiah ini menunjukan bahwa pelaku pasar tengah mengkuatirkan kemungkinan rilis data inflasi AS yang membaik,” ungkap pengamat ekonomi Sumut, Benjamin Gunawan, Kamis (18/12/2025). 

Sejauh ini inflasi AS pada bulan November secara bulanan diproyeksikan naik menjadi 0.3%.

“Kenaikan laju inflasi AS akan kembali membuka spekulasi bahwa The Fed bisa saja beranda hawkish atau urung memangkas bunga acuan di tahun 2026. Yang pada akhirnya akan mendorong penguatan pada kinerja mata uang US Dolar,” sebutnya. 

Namun berbeda dengan mata uang Rupiah, harga emas pada pagi ini melanjutkan tren kenaikan.

Harga emas ditransaksikan dikisaran harga $4.330 per ons troy, atau sekitar 2.33 juta per gram. Harga emas kian dekat dengan level tertingginya yang pernah dicapai sebelumnya.

Harga emas kian berpeluang mencetak rekor tertinggi baru di atas $4.370 di bulan ini. (MK/Sdf)