Agak Laen: Menyala Pantiku Siap Guncang Layar Lebar

Medankinian.com, Medan– Setelah sukses dengan Film Agak Laen pada 2024, kini Boris Bokir dan kawan-kawan kembali hadir dalam film Agak Laen: Menyala Pantiku.

Film yang memadukan horor dan komedi ini mengisahkan kasus kiriminal yang harus diusut dalam hiruk pikuk orang-orang lanjut usia yang menghabiskan masa hidup di sebuah panti.
Misi kuartet pemeran Agak Laen membawa mereka ke “semesta baru”, lebih dari rumah hantu.

Film Agak Laen: Menyala Pantiku mengisahkan perjalanan investigasi Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga mencari dalang dari kematian anak wali kota.

Sebagai detektif, penyamaran yang tak anti dengan kejenakaan, harus bergelut dengan suasana serta realitas kehidupan panti.

Berperan sebagai salah satu detektif, Bene Dion menceritakan perlunya kehatian-hatian dalam menciptakan komedi dengan empati.

“Walaupun melibatkan orang tua, komedinya tetap bisa dinikmati dan ditertawakan,” ungkapnya dalam media junket di Kuningan, Jakarta, dilansir Minggu (9/11/2025).

Secara dominan, panti jompo mendominasi latar syuting.
Sinema garapan produksi fii “Imajiner” ini, disutradarai Muhadkly Acho dan produser Ernest Prakasa serta Dipa Andika, diproduksi selama dua puluh dua hari.

“Bene bahkan sebelum tua, udah kepikiran ke panti jompo,” ucap Oki Rengga sembari tertawa saat ditanya kesan syuting di lokasi.

Bagi Oki, hidup di panti merupakan opsi yang sangat baik bila rela tinggal di panti bila anak tak sanggup mengurus.
Kuartet Agak Laen mengaku terkejut karena lokasi syuting berada di panti.
Namun, mereka juga menyaksikan aktivitas harian para penghuni panti yang teratur.

Indra Jegel juga diajak berinteraksi dengan oma dan opa penghuni panti jompo selama syuting.

Saat tanya jawab dengan media, Boris Bokir menyanyangkan pandangan negatif tentang kehidupan panti jompo.
Kesenangan dirasakannya saat melihat opa oma dikunjungi sanak saudara saat akhir pekan.

“Itulah yang dipilih sutradara kami, bagaimana di tempat yang tidak recommend untuk komedi, dipilih untuk jadi tempat yang lebih cheerfull ,” ungkap Boris.

Saat membaca script, mereka terkesiap karena banyak kejadian komedi yang bisa terjadi di panti jompo.

Setiap datang ke lokasi, mereka merasakan suasana yang berbeda.
Film ini tayang di bisokop di seluruh Indonesia pada 27 November 2025. Namun pada 20 November, film ini rilis spesial di 20 kota di Indonesia. (MK/sdf)