Harga Emas Naik Tinggi, IHSG Dan Rupiah Dibuka Di Zona Hijau
Medankinian.com, Medan- Mata uang Rupiah diperdagangkan menguat ke level 16.275 per US Dolar pada perdagangan pagi ini.
Penguatan Rupiah didorong oleh melemahnya US Dolar setelah imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami tekanan ke level 4.35%. Pelaku pasar tengah fokus kepada kebijakan The FED di pekan depan seiring dengan tekanan yang muncul untuk menggantikan Gubernur Bank Sentral AS belakangan ini.
Dari perkembangan kesepatakan tarif, Jepang dikabarkan mencapai kesepakatan dengan AS. Dimana tarif produk otomotif Jepang akan diturunkan menjadi 15%.
Sementara itu, dari AS mengabarkan bahwa jepang akan berinvestasi ke AS sebanyak $550 milyar. Dan jepang akan membuka perdagangannya untuk sejumlah produk pertanian dari AS.
Kabar kesepaktan dagang tersebut sejauh ini telah menggiring kinerja pasar saham di Asia berada dalam zona hijau.
Bahkan bursa saham Nikkei Jepang membukukan penguatan yang signifikan lebih dari 1.100 poin di sesi perdagangan pagi. Kinerja IHSG juga ikut terbawa arus penguatan dengan dibuka naik di level 7.378. Kinerja IHSG membaik ditengah minimnya agenda ekonomi pada perdagangan pagi ini.
Dan setelah pidato Gubernur Bank Sentral AS, tidak ada agenda ekonomi besar yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG maupun Rupiah.
Pasar akan menanti hasil negosiasi tarif yang dilakukan oleh AS dengan mitra dagangnya. Dimana kesepakatan tersebut akan menciptakan sebuah konstelasi perdagangan barang dan jasa baru di pasar global.
Terpisah, pada Rabu (23/7/2027) pagi ini harga emas dunia ditransaksikan menguat tajam ke level $3.421 per ons troy.
Atau ditransaksikan sekitar 1.8 juta per gram. Harga emas mlompat tinggi setelah pasar melihat ada peluang suku bunga acuan the Fed akan diturunkan dalam waktu dekat.
Demikianlah analisis yang disampaikan langsung oleh pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin. (MK/sdf)